BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Daya beli daging di Pasar Kota tidak terlalu terpengaruh dengan maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menginfeksi sapi. Kondisi penjualan masih normal. Kalau pun adanya penurunan penjualan, akibat pasca Idulfitri. Harga daging sapi sempat naik saat Idulfitri juga telah kembali normal.
Bayu salah satu penjual daging sapi mengatakan, ramainya pemberitaan wabah PMK belum terlihat adanya dampak terhadap pada penjualan daging sapi. Apalagi di Bojonegoro juga belum ada temuan sapi terinfeksi PMK. “Sebagai penjual tentu menyembelih sapi-sapi sehat untuk dijual. Tidak mungkin jual daging sapi yang sakit,” katanya kemarin (16/5).
Terkait harga daging sapi sudah kembali normal, sekitar Rp 110 ribu per kilogram. Karena sebelumnya saat momen Ramadan dan Idulfitri, harga daging sapi sempat Rp 120 ribu hingga Rp 125 ribu per kilogram, tergantung kualitas dagingnya.
Hal senada dikatakan M. Ali penurunan penjualan karena momen Lebaran telah berakhir. Sehingga pembeli untuk kebutuhan rumah tangga cukup banyak berkurang. Tapi kalau pembeli sudah langganan diolah lagi masih tetap stabil.
Terkait pembatasan peredaran daging dari luar daerah tidak berdampak ketersediaan stok untuk ia jual. “Karena memotong sapi dari peternak lokal,” ucapnya. Dia memastikan daging sapi dia jual dalam kondisi sehat semuanya.
Sementara itu, tidak hanya harga daging sapi kembali normal. Tapi juga harga daging ayam broiler mana selama Lebaran harga sempat naik menjadi Rp 38 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 30 ribu per kilogram. (bgs/rij)