DEBIT NAIK: Perahu penyeberangan di Desa Banjarsari melewati derasnya air Bengawan Solo yang memasuki siaga. (DHANI WAHYU ALFIANSYAH/RDR.BJN)
- Advertisement -
BOJONEGORO,Radar Bojonegoro – Masyarakat tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo, perlu siaga seiring debit air tren naik. Hingga pukul 18.00 kemarin (16/2), debit air di papan duga Taman Bengawan Solo (timur Pasar Kota) menyentuh 13,06 meter. Sekaligus menunjukkan siaga dua. Padahal, pukul 16.00 debit air 12,97.
Diprediksi hari ini (17/2) debit air masih belum surut. Sebab, kawasan hulu juga tren naik. Berdasar papan duga Karangnongko, Kecamatan Ngraho, pukul 16.00 menunjukkan 27,52. Naik sedikit pukul 18.00 pada titik 27,59.
- Advertisement -
Laksita Gama staf Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) di BBWS Bengawan Solo mengatakan, data tersebut berdasar pengamat pos hidrologi dan telemetri tersebar di wilayah Bengawan Solo. ‘’Tinggi muka air di Bojonegoro menyentuh 13 meter, atau memasuki siaga dua,’’ bebernya.
Sementara itu, rambatan air Bengawan Solo dari wilayah Ngawi menuju Karangnongko durasinya 16-18 jam. Lalu, dari Karangnongko menuju Bojonegoro Kota sekitar 15-16 jam.
Selain hulu debit airnya naik, potensi banjir juga terjadi karena hujan lokal. Kemarin petang di kawasan perkotaan hujan deras.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ardhian Orianto mengimbau masyarakat tidak berada di daerah aliran sungai (DAS), karena tinggi muka air Bengawan Solo. Selain itu, terdapat beberapa kejadian tenggelam di aliran sungai.
‘’Utamakan menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga, karena Februari ini puncak bencana hidrometeorologi basah,” ujarnya. (dan/rij)
BOJONEGORO,Radar Bojonegoro – Masyarakat tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo, perlu siaga seiring debit air tren naik. Hingga pukul 18.00 kemarin (16/2), debit air di papan duga Taman Bengawan Solo (timur Pasar Kota) menyentuh 13,06 meter. Sekaligus menunjukkan siaga dua. Padahal, pukul 16.00 debit air 12,97.
Diprediksi hari ini (17/2) debit air masih belum surut. Sebab, kawasan hulu juga tren naik. Berdasar papan duga Karangnongko, Kecamatan Ngraho, pukul 16.00 menunjukkan 27,52. Naik sedikit pukul 18.00 pada titik 27,59.
- Advertisement -
Laksita Gama staf Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) di BBWS Bengawan Solo mengatakan, data tersebut berdasar pengamat pos hidrologi dan telemetri tersebar di wilayah Bengawan Solo. ‘’Tinggi muka air di Bojonegoro menyentuh 13 meter, atau memasuki siaga dua,’’ bebernya.
Sementara itu, rambatan air Bengawan Solo dari wilayah Ngawi menuju Karangnongko durasinya 16-18 jam. Lalu, dari Karangnongko menuju Bojonegoro Kota sekitar 15-16 jam.
Selain hulu debit airnya naik, potensi banjir juga terjadi karena hujan lokal. Kemarin petang di kawasan perkotaan hujan deras.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ardhian Orianto mengimbau masyarakat tidak berada di daerah aliran sungai (DAS), karena tinggi muka air Bengawan Solo. Selain itu, terdapat beberapa kejadian tenggelam di aliran sungai.
‘’Utamakan menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga, karena Februari ini puncak bencana hidrometeorologi basah,” ujarnya. (dan/rij)