CFD Pindah Stadion, Biar Masyarakat Menilai

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Car free day (CFD) di Alun-Alun Bojonegoro tidak sekadar berolahraga. Tapi, jadi wahana usaha kecil mikro berkreasi. Tetapi, mulai Minggu (19/2) nanti CFD bakal dipindah ke halaman Stadion Letjend Soedirman. Berdasar evaluasi Pemkab Bojonegoro Senin (13/2), pertimbangannya karena kepadatan CFD di alun-alun.

Wakil Ketua DPRD Sukur Priyanto masih pertanyakan apa saja pertimbangan pemindahan lokasi CFD tersebut. ‘’Sebenarnya biar masyarakat yang menilai. Lebih indah dan tepat CFD di alun-alun atau di stadion,” tuturnya.

Dia berharap, pemkab perlu secara terbuka menyampaikan pertimbangan atas pemindahan lokasi CFD. Sebab, CFD bukan hanya digunakan masyarakat olahraga minggu pagi, tapi juga erat kaitannya keberadaan pedagang. Karena apabila menilik di kota-kota besar lainnya, lokasi CFD kebanyakan di jalanan protokol pusat kota.

‘’Esensi CFD kan mengurangi polusi asap kendaraan. Juga bisa menumbuhkan perekonomian karena banyak pedagang berjualan,” imbuh politikus Partai Demokrat tersebut.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sigit Kushariyanto mengaku tidak menolak maupun tidak mendukung pemindahan lokasi CFD. Menurutnya pemindahan lokasi CFD di manapun terpenting potensi pertumbuhan ekonomi masyarakat selama CFD tidak menurun. ‘’Prinsipnya lokasi CFD ini nyaman bagi orang mau olahraga dan bagi para pedagang,” terangnya.

Sebab, tak sedikit pedagang bergantung pada momen CFD. Sigit berharap pedagang diberikan ruang strategis dan representatif berjualan di CFD stadion agar perekonomian tetap tumbuh. (bgs/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Car free day (CFD) di Alun-Alun Bojonegoro tidak sekadar berolahraga. Tapi, jadi wahana usaha kecil mikro berkreasi. Tetapi, mulai Minggu (19/2) nanti CFD bakal dipindah ke halaman Stadion Letjend Soedirman. Berdasar evaluasi Pemkab Bojonegoro Senin (13/2), pertimbangannya karena kepadatan CFD di alun-alun.

Wakil Ketua DPRD Sukur Priyanto masih pertanyakan apa saja pertimbangan pemindahan lokasi CFD tersebut. ‘’Sebenarnya biar masyarakat yang menilai. Lebih indah dan tepat CFD di alun-alun atau di stadion,” tuturnya.

Dia berharap, pemkab perlu secara terbuka menyampaikan pertimbangan atas pemindahan lokasi CFD. Sebab, CFD bukan hanya digunakan masyarakat olahraga minggu pagi, tapi juga erat kaitannya keberadaan pedagang. Karena apabila menilik di kota-kota besar lainnya, lokasi CFD kebanyakan di jalanan protokol pusat kota.

‘’Esensi CFD kan mengurangi polusi asap kendaraan. Juga bisa menumbuhkan perekonomian karena banyak pedagang berjualan,” imbuh politikus Partai Demokrat tersebut.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sigit Kushariyanto mengaku tidak menolak maupun tidak mendukung pemindahan lokasi CFD. Menurutnya pemindahan lokasi CFD di manapun terpenting potensi pertumbuhan ekonomi masyarakat selama CFD tidak menurun. ‘’Prinsipnya lokasi CFD ini nyaman bagi orang mau olahraga dan bagi para pedagang,” terangnya.

Sebab, tak sedikit pedagang bergantung pada momen CFD. Sigit berharap pedagang diberikan ruang strategis dan representatif berjualan di CFD stadion agar perekonomian tetap tumbuh. (bgs/rij)