- Advertisement -
Radar Tuban – Selama dua pekan difungsikan sebagai tempat isolasi puluhan pasien positif Covid-19, Stadion Bumi Wali Tuban kembali kosong. Puluhan orang tanpa gejala (OTG) yang sempat isolasi di kawasan Tuban Sport Center (TSC) Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding tersebut satu per satu dinyatakan selesai karantina.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuban Bambang Priyo Utomo menjelaskan, satu-satunya OTG yang tersisa kemarin (16/2) selesai menjalani karantina dan diperbolehkan pulang. Sementara yang isolasi di rumah dinas wakil bupati di Jalan Sunan Bonang hanya menyisakan lima orang.
‘’Yang isolasi di stadion sudah pulang, jadi kosong,’’ jelas dia. Meski demikian, OTG yang isolasi mandiri di rumah masih banyak. Jumlahnya 84 orang. Mereka tersebar di seluruh kecamatan. Padahal, dengan mengikuti karantina mandiri di rumah isolasi, kata Bambang, OTG bisa turut melindungi keluarga mereka.
‘’Sudah koordinasi dengan tiga pilar tiap kecamatan agar memotivasi OTG untuk karantina di rumah isolasi,’’ tegasnya. Dokter lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini mengatakan, OTG yang karantina di rumah isolasi dapat melindungi dirinya dan orang lain.
Selain dipantau tenaga medis, seluruh biaya konsumsi dan obat-obatan di rumah isolasi juga ditanggung negara. Karena itu, seharusnya tidak ada alasan untuk menolak dirawat di rumah isolasi. ‘’Dengan karantina di rumah isolasi dapat mengurangi klaster keluarga,’’ imbuhnya.
- Advertisement -
Mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini menyampaikan, pertambahan kasus baru sejak sebulah terakhir didominasi OTG dan orang bergejala ringan. Setelah menjalani isolasi selama 14 hari, mereka sudah bisa kembali pulang dan beraktivitas. ‘’Sepekan ini jumlah kasus positif turun dan yang sembuh terus bertambah,’’ ujarnya.
Radar Tuban – Selama dua pekan difungsikan sebagai tempat isolasi puluhan pasien positif Covid-19, Stadion Bumi Wali Tuban kembali kosong. Puluhan orang tanpa gejala (OTG) yang sempat isolasi di kawasan Tuban Sport Center (TSC) Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding tersebut satu per satu dinyatakan selesai karantina.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuban Bambang Priyo Utomo menjelaskan, satu-satunya OTG yang tersisa kemarin (16/2) selesai menjalani karantina dan diperbolehkan pulang. Sementara yang isolasi di rumah dinas wakil bupati di Jalan Sunan Bonang hanya menyisakan lima orang.
‘’Yang isolasi di stadion sudah pulang, jadi kosong,’’ jelas dia. Meski demikian, OTG yang isolasi mandiri di rumah masih banyak. Jumlahnya 84 orang. Mereka tersebar di seluruh kecamatan. Padahal, dengan mengikuti karantina mandiri di rumah isolasi, kata Bambang, OTG bisa turut melindungi keluarga mereka.
‘’Sudah koordinasi dengan tiga pilar tiap kecamatan agar memotivasi OTG untuk karantina di rumah isolasi,’’ tegasnya. Dokter lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini mengatakan, OTG yang karantina di rumah isolasi dapat melindungi dirinya dan orang lain.
Selain dipantau tenaga medis, seluruh biaya konsumsi dan obat-obatan di rumah isolasi juga ditanggung negara. Karena itu, seharusnya tidak ada alasan untuk menolak dirawat di rumah isolasi. ‘’Dengan karantina di rumah isolasi dapat mengurangi klaster keluarga,’’ imbuhnya.
- Advertisement -
Mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini menyampaikan, pertambahan kasus baru sejak sebulah terakhir didominasi OTG dan orang bergejala ringan. Setelah menjalani isolasi selama 14 hari, mereka sudah bisa kembali pulang dan beraktivitas. ‘’Sepekan ini jumlah kasus positif turun dan yang sembuh terus bertambah,’’ ujarnya.