Radar Tuban – Pemprov Jawa Timur akhirnya resmi merilis pe ru bahan zona kemarin (15/12). Ka bupaten Tuban yang awalnya zona oranye akhirnya masuk zona merah setelah lonjakan kasus selama sepekan terakhir.
Kepastian status zona merah tersebut disampaikan oleh juru bicara Satgas Covid-19 Kabu paten Tuban Endah Nurul Ku marijati tadi malam. Namun de mikian, Pemkab Tuban belum mengambil kebijakan taktis menyusul kembalinya Bumi Wali ke zona merah tersebut.
‘’Hari ini (kemarin, Red) belum diputuskan. Rapat pimpinan bersama forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah) baru dilaksanakan besok (hari ini, Red),’’ katanya.
Disampaikan Endah sudah ada sejumlah rencana taktis yang disiapkan untuk menyikapi perubahan status dari oranye kembali ke merah tersebut. Di antaranya, yang mungkin kem bali diterapkan adalah pembatasan kegiatan yang mengundang massa banyak, penerapan jam malam, dan penerapan metode baru untuk kegiatan usaha.
‘’Ada beberapa konsep berdasar hasil evaluasi satgas yang sudah kami susun. Untuk keputusan pengambilan kebijakan adalah kewe nangan pimpinan,’’ tuturnya.
Terkait penambahan kasus ba ru, Endah menyampaikan, angkanya masih cukup tinggi. Namun, dibanding pekan lalu ada penurunan yang cukup banyak. Sehari kemarin, terang Endah, masih muncul penam bahan terkonfirmasi baru sebanyak 20 kasus dengan jumlah kasus sembuh sebanyak 13 orang.
‘’Angkanya masih tinggi, tapi ada penurunan cukup banyak dibanding rata-rata per hari pekan lalu,’’ terang pejabat jebolan Magister Ilmu Kesehatan Universitas Airlangga itu.
Lebih lanjut Endah menyampaikan, total jumlah pasien positif Covid-19 di Tuban saat ini 1.182 kasus dengan tingkat ke sembuhan yang mencapai 727 orang dan meninggal 723 orang. Sisanya, 343 orang masih menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit.
Salah satu pasien baru yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuban Bambang Priyo Utomo. Bambang dinyatakan positif bersama istrinya. Saat ini, dia dirawat di RSUD dr R. Koesma Tuban karena mengalami gejala.
Karena terpaksa harus dirawat, untuk sementara kendali pimpinan dipegang sekretaris dinas, yakni Endah Nurul Kumarijati. ‘’Untuk sementara kondisional, yang penting jalan dulu,’’ terang Endah karena belum ada penunjukan sebagai pejabat pelaksana harian (Plh).
Dari mana kepala dinas bersama keluarganya tertular? Endah menyampaikan, sampai saat ini masih dalam proses tracing. Namun, setidaknya ada dua kemungkinan. Pertama, tertular dari pasien, karena yang bersangkutan masih membuka praktik di rumah.
Kedua, tertular dari tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Tambakboyo. Karena diketahui salah satu nakes Puskesmas Tambakboyo yang dinyatakan positif covid sempat melakukan kontak fisik dengan istrinya. ‘’Ada dua kemungkinan itu, tapi untuk pastinya masih di-tracing,’’ tandasnya.