BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Sambiroto ketir-ketir bila sekolahnya masuk deretan bakal dimerger tahun ini. Padahal, pemerintah desa (pemdes) dan SDN di Kecamatan Kapas tidak mengusulkan dimerger.
Jumlah siswanya juga masih banyak, yakni 63 pelajar. Bangunan sekolah juga masih layak. Pihak pemdes khawatir bila dimerger, anak-anak memilih sekolah di luar desa. Tahun ini, dinas pendidikan (disdik) akan merger 12 SDN. Berpotensi bertambah satu, salah satunya SDN II Sambiroto, tetapi tidak tercantum dalam nota dinas.
Kepala SDN II Sambiroto Sarwi mengatakan, sekolah masih eksis hingga kini dengan memiliki 63 siswa. Sekolah menyayangkan dan belum bisa memastikan karena belum memiliki bukti tertulis hingga kemarin (15/2). Sebaliknya, hanya informasi dari media.
Sarwi memastikan, bangunan sekolah masih layak. Bahkan, kali terakhir mendapat bantuan toilet. ‘’Menyayangkan sebenarnya. Namun, keputusan berada di atasan (disdik),” katanya.
Kasi Kesejahteraan Masyarakat Pemdes Sambiroto Sunjani mengatakan, pemerintah desa tidak pernah mengusulkan merger SDN. Karena menilai masih banyak pelajar di SDN II Sambiroto. ‘’Sangat menyayangkan. Beda lagi kalau jumlah sedikit atau tidak mendapat murid. Apalagi bangunannya masih memadai,” ujarnya.
Menurut dia, SDN II Sambiroto telah memiliki sertifikat. Pemdes berharap tidak dimerger. Khawatir anak-anak di dekat desa tetangga, bisa kejauhan menuju sekolah. ‘’Hampir 1 kilometer. Apa mau sekolah di Desa Ngampel dan Tikusan,” ujarnya.
Menurut Sunjani, ada pembagian wilayah dua SDN di Desa Sambiroto. Utara jalan diarahkan ke SDN I Sambiroto, sedangkan selatan jalan di SDN II Sambiroto. (yna/rij)