25.6 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Aktivitas Jual Beli Menurun, Disdag Menanti Penghapusan Aset

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Setahun lebih pedagang menempati di luar Pasar Rakyat Kedewan. Menempati area parkir dan tempat seadanya. Tentu, berpengaruh transaksi jual beli yang menurun. Pendapatan pedagang menurun drastis.

 

Padahal, Pasar Rakyat Kedewan sudah selesai akhir 2021 lalu. Pasar dibangun menghabiskan Rp 5 miliar tersebut belum dibuka. Pintu pasar masih digembok. ‘’Lebih ramai ketika belum dibangun,” tutur Siti salah satu pedagang ditemui di lokasi.

 

Menurut Siti, selama satu tahun lebih pedagang berjualan di halaman parkir, persisnya di belakang pasar. Hal tersebut karena semua pintu masuk pasar masih terkunci rapat. Pedagang tidak diperkenankan untuk menempati area pasar maupun teras. Aktivitas jual beli menurun.

- Advertisement -

 

Sebelumnya, Kepala Desa Kedewan Sumiati mengatakan, tidak berani mengambil keputusan menempati pasar, meski beberapa pedagang sudah mendesak berjualan di pasar.  Pedagang sudah terdata dan semua lapak sudah ada nama menempati. Tinggal menunggu proses serah terima dan peresmian.

 

Rencana penempatan Pasar Rakyat Kedewan belum menemui titik terang.

 

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) Sukaemi mengatakan, saat ini pasar belum bisa difungsikan karena terdapat beberapa tahap harus diselesaikan.  Pasar dibangun Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Pemkab Bojonegoro. ‘’Masih menunggu penghapusan aset dari Kemendag,” bebernya.

 

Sukaemi belum bisa memastikan berapa lama proses penghapusan aset tersebut. Namun dia memastikan tidak akan lama lagi. (dan/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Setahun lebih pedagang menempati di luar Pasar Rakyat Kedewan. Menempati area parkir dan tempat seadanya. Tentu, berpengaruh transaksi jual beli yang menurun. Pendapatan pedagang menurun drastis.

 

Padahal, Pasar Rakyat Kedewan sudah selesai akhir 2021 lalu. Pasar dibangun menghabiskan Rp 5 miliar tersebut belum dibuka. Pintu pasar masih digembok. ‘’Lebih ramai ketika belum dibangun,” tutur Siti salah satu pedagang ditemui di lokasi.

 

Menurut Siti, selama satu tahun lebih pedagang berjualan di halaman parkir, persisnya di belakang pasar. Hal tersebut karena semua pintu masuk pasar masih terkunci rapat. Pedagang tidak diperkenankan untuk menempati area pasar maupun teras. Aktivitas jual beli menurun.

- Advertisement -

 

Sebelumnya, Kepala Desa Kedewan Sumiati mengatakan, tidak berani mengambil keputusan menempati pasar, meski beberapa pedagang sudah mendesak berjualan di pasar.  Pedagang sudah terdata dan semua lapak sudah ada nama menempati. Tinggal menunggu proses serah terima dan peresmian.

 

Rencana penempatan Pasar Rakyat Kedewan belum menemui titik terang.

 

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) Sukaemi mengatakan, saat ini pasar belum bisa difungsikan karena terdapat beberapa tahap harus diselesaikan.  Pasar dibangun Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Pemkab Bojonegoro. ‘’Masih menunggu penghapusan aset dari Kemendag,” bebernya.

 

Sukaemi belum bisa memastikan berapa lama proses penghapusan aset tersebut. Namun dia memastikan tidak akan lama lagi. (dan/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/