- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Alokasi anggaran bantuan pangan non tunai daerah (BPNTD) ditambah. Penambahan sebesar Rp 1,6 miliar itu dimasukkan di Perubahan APBD 2022. Itu dilakukan untuk menggenapi penerimaan BPNTD agar cair Rp 200.000.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan Dinas Sosial (Dinsos) Bojonegoro Murtiasih Fatimah menjelaskan, tahun ini BPNTD hanya dialokasikan Rp 150.000 per orang. Namun, dalam perjalannya nominalnya dinaikkan menjadi Rp 200.000. Sehingga, masih ada kekurangan sebesar Rp 50.000. ‘’Kekurangan itu baru bisa dialokasikan di P APBD,’’ ungkapnya.
‘’Perkiraan November-Desember yang kekuranganya baru bisa dicairkan,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Jumlah penerima BPNTD di Bojonegoro sebanyak 2.790 orang. Alokasi tambahan anggaran diusulkan Rp 1,6 miliar. Mereka sudah menerima Rp 150.000, November-Desember mendatang akan mendapatkan tambahan Rp 50.000.
Para penerima BPNTD warga tidak masuk sebagai penerima BPNT pusat. Karena itu, pemkab mengalokasikan anggaran supaya tetap menerima bantuan. Sebab, warga tidak menerima BPNT pusat bias terkaver. ‘’Data penerima BPNT tidak boleh ganda antara pusat dan daerah,’’ jelasnya.
Anggota Badan Anggaran DPRD Lasuri mengatakan, penambahan anggaran program BPNTD dialokasikan di P-APBD. Sebab, pada APBD induk alokasi untuk program itu ada kekurangan.
Program BPNTD sejak 2020 lalu. Sejak tahun ini penerimaan BPNTD diberikan berupa uang tunai. Tahun-tahun sebelumnya berupa beras dan telur. (zim/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Alokasi anggaran bantuan pangan non tunai daerah (BPNTD) ditambah. Penambahan sebesar Rp 1,6 miliar itu dimasukkan di Perubahan APBD 2022. Itu dilakukan untuk menggenapi penerimaan BPNTD agar cair Rp 200.000.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan Dinas Sosial (Dinsos) Bojonegoro Murtiasih Fatimah menjelaskan, tahun ini BPNTD hanya dialokasikan Rp 150.000 per orang. Namun, dalam perjalannya nominalnya dinaikkan menjadi Rp 200.000. Sehingga, masih ada kekurangan sebesar Rp 50.000. ‘’Kekurangan itu baru bisa dialokasikan di P APBD,’’ ungkapnya.
‘’Perkiraan November-Desember yang kekuranganya baru bisa dicairkan,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Jumlah penerima BPNTD di Bojonegoro sebanyak 2.790 orang. Alokasi tambahan anggaran diusulkan Rp 1,6 miliar. Mereka sudah menerima Rp 150.000, November-Desember mendatang akan mendapatkan tambahan Rp 50.000.
Para penerima BPNTD warga tidak masuk sebagai penerima BPNT pusat. Karena itu, pemkab mengalokasikan anggaran supaya tetap menerima bantuan. Sebab, warga tidak menerima BPNT pusat bias terkaver. ‘’Data penerima BPNT tidak boleh ganda antara pusat dan daerah,’’ jelasnya.
Anggota Badan Anggaran DPRD Lasuri mengatakan, penambahan anggaran program BPNTD dialokasikan di P-APBD. Sebab, pada APBD induk alokasi untuk program itu ada kekurangan.
Program BPNTD sejak 2020 lalu. Sejak tahun ini penerimaan BPNTD diberikan berupa uang tunai. Tahun-tahun sebelumnya berupa beras dan telur. (zim/rij)