25.6 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

GTT Sekolah Dimerger Harus Diakomodir

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Sebanyak 12 sekolah dasar negeri (SDN) tahun ini bakal dimerger. Guru serta pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) tidak perlu waswas. Hak-haknya akan diakomodir. Tidak ada pemutusan kontrak kerja. Sebaliknya, akan dipetakan tahun ajaran baru nanti.

 

‘’Juli sudah harus klir. Baik PTK maupun status sekolah,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Suyanto kemarin (14/2).

 

Berdasar data nota disdik, 12 SDN dimerger atau digabung tahun ini. Diprediksi akan bertambah satu sekolah, yakni SDN Sambiroto II akan dimerger ke SD Sambiroto I. ‘’Tahun ajaran baru, peserta didik sudah menempati sekolah ditempati merger,” ujar Suyanto.

- Advertisement -

Sementara, untuk PTK dikategorikan pegawai negeri sipil (PNS), guru tidak tetap (GTT) terdata data pokok pendidikan (dapodik), dan GTT non-dapodik. Suyanto mengklaim, jumlah PNS dan GTT terdata dapodik dari sekolah merger mencapai 95 persen. Sedangkan, 5 persen merupakan GTT non-dapodik.

 

‘’GTT tetap diakomodir. Terdata dapodik dapat ditempatkan di mana saja. Bisa kembali ke sekolah tersebut atau tergantung kondisi nanti. Namun, GTT non-dapodik juga akan diakomodir” jelasnya.

 

Dia melanjutkan, GTT non-dapodik karena belum memenuhi syarat meski telah mengabdi bertahun-tahun. ‘’Misal tetap ditampung atau lainnya. Karena ada klausul dipertimbangkan. Ada waktu dua bulan mengolah ini,” ujar dia.

 

Merger sekolah dapat didasarkan pada usulan atau masukan dari desa. Bisa menyarankan penggabungan karena jarak, jumlah siswa, maupun PTK. Berdasar SOP, idealnya satu guru SD mengajar 28 perseta didik. Sedangkan, satu guru sekolah menengah pertama (SMP) mengajar 32 siswa.

 

Menurut Suyanto, anggaran dikeluarkan sebelum dan sesudah sekolah merger tergolong sama. Minimal satu desa satu SD. ‘’Sekolah di mana saja tidak masalah, yang penting sekolah. Karena berbicara apapun ending-nya pendidikan,” ujarnya.

 

Kepala Bidang PTK Disdik Lukiswati mengatakan, Bojonegoro membutuhkan banyak pendidik, setelah banyak guru pensiun. ‘’Untuk GTT sekolah merger merupakan keputusan kepala dinas,” bebernya. (yna/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Sebanyak 12 sekolah dasar negeri (SDN) tahun ini bakal dimerger. Guru serta pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) tidak perlu waswas. Hak-haknya akan diakomodir. Tidak ada pemutusan kontrak kerja. Sebaliknya, akan dipetakan tahun ajaran baru nanti.

 

‘’Juli sudah harus klir. Baik PTK maupun status sekolah,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Suyanto kemarin (14/2).

 

Berdasar data nota disdik, 12 SDN dimerger atau digabung tahun ini. Diprediksi akan bertambah satu sekolah, yakni SDN Sambiroto II akan dimerger ke SD Sambiroto I. ‘’Tahun ajaran baru, peserta didik sudah menempati sekolah ditempati merger,” ujar Suyanto.

- Advertisement -

Sementara, untuk PTK dikategorikan pegawai negeri sipil (PNS), guru tidak tetap (GTT) terdata data pokok pendidikan (dapodik), dan GTT non-dapodik. Suyanto mengklaim, jumlah PNS dan GTT terdata dapodik dari sekolah merger mencapai 95 persen. Sedangkan, 5 persen merupakan GTT non-dapodik.

 

‘’GTT tetap diakomodir. Terdata dapodik dapat ditempatkan di mana saja. Bisa kembali ke sekolah tersebut atau tergantung kondisi nanti. Namun, GTT non-dapodik juga akan diakomodir” jelasnya.

 

Dia melanjutkan, GTT non-dapodik karena belum memenuhi syarat meski telah mengabdi bertahun-tahun. ‘’Misal tetap ditampung atau lainnya. Karena ada klausul dipertimbangkan. Ada waktu dua bulan mengolah ini,” ujar dia.

 

Merger sekolah dapat didasarkan pada usulan atau masukan dari desa. Bisa menyarankan penggabungan karena jarak, jumlah siswa, maupun PTK. Berdasar SOP, idealnya satu guru SD mengajar 28 perseta didik. Sedangkan, satu guru sekolah menengah pertama (SMP) mengajar 32 siswa.

 

Menurut Suyanto, anggaran dikeluarkan sebelum dan sesudah sekolah merger tergolong sama. Minimal satu desa satu SD. ‘’Sekolah di mana saja tidak masalah, yang penting sekolah. Karena berbicara apapun ending-nya pendidikan,” ujarnya.

 

Kepala Bidang PTK Disdik Lukiswati mengatakan, Bojonegoro membutuhkan banyak pendidik, setelah banyak guru pensiun. ‘’Untuk GTT sekolah merger merupakan keputusan kepala dinas,” bebernya. (yna/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/