BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Likah, warga Desa Ngadiluhur, Kecamatan Sukosewu, terpaksa harus memutar lebih jauh untuk menyeberang desa tetangga kemarin (14/2). Jembatan papan kayu tersebut rusak atau tidak bisa dilewati setelah seling besi di dalam cor putus.
Jembatan Penggik di Dusun Balong, Desa Sidodadi itu pun tidak bisa dilewati sejak kerusakan pukul 21.15 Senin (13/2). Kerusakan bermula terjangan banjir selama dua hari akibat meluapnya kali pacal. Bahkan, saat seling putus, terdapat seorang pengendara motor melintas.
Pengendara tersebut jatuh ke Kali Pacal. Namun, motornya masih di atas jembatan. ‘’Orangnya selamat karena bisa berenang,’’ ujar Likah.
Kerusakan jembatan mengganggu aktivitas warga. Mulai anak-anak sekolah, petani, kegiatan ekonomi, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Terlebih jembatan biasanya selalu ramai pelintas karena penghubung antara Desa Ngadiluhur dan Desa Sukodadi. ‘’Sekarang warga harus mutar lumayan jauh karena jembatan rusak,’’ bebernya.
Kepala Desa (Kades) Sidodadi Doni Prasetion mengatakan, Jembatan Penggik sering dilakukan perbaikan oleh desa, mulai papan dan penyangga bawah jembatan. Seling putus usai seiring derasnya arus Kali Pacal meluap sehingga ranting-ranting menyangkut di jembatan. ‘’Selain itu umur jembatan sekitar 15 tahun,’’ ujarnya.
Menurut dia, pemerintah desa (pemdes) tahun ini sudah menganggarkan perbaikan jembatan sekitar Rp 15 juta. Tapi, karena terjadi kerusakan, anggaran dari desa tidak mungkin mencukupi. Terlebih warga berharap jembatan gantung diganti dengan cor. ‘’Dari desa sudah membuat laporan kejadian diteruskan ke kecamatan, lalu ke BPBD, dinas PU bina marga, dan bappeda,’’ jelasnya.
Dia berharap, pihak-pihak terkait membantu pembangunan jembatan baru dengan kerangka beton. Terlebih masyarakat membutuhkan segera adanya perbaikan. ‘’Kalau bisa jangan jembatan gantung lagi. Biar lebih awet,’’ katanya. (ewi/rij)