23.4 C
Bojonegoro
Sunday, April 2, 2023

Jembatan Kali Kening Diperlebar, Tebing Ambrol

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Jembatan Kali Kening akhirnya ditutup total. Jembatan PUK menghubungkan Kecamatan Trucuk dengan Kecamatan Parengan, Tuban, itu diperlebar. Namun, di tengah perbaikan, bahu jembatan sisi barat, ambrol setelah terjadi hujan deras.
Camat Trucuk Dian Rokhmawati mengatakan, ambrolnya jembatan Kali Kening itu membuat jalan ditutup total. Sehingga pengendara harus putar balik lebih lewat jalan poros desa belakang Puskesmas Trucuk. Ambrolnya jembatan usai terjadi hujan deras dan sedang ada pengerjaan rehabilitasi jembatan.
“Perbaikannya masih tanggung jawab pelaksana proyek. Ambrol setelah hujan deras dan mungkin saja adanya getaran dari kendaraan truk besar dan alat berat,” katanya kemarin (13/12).
Berdasar layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Pemkab Bojonegoro, pagu anggaran proyek rehabilitasi Jembatan Selogabus-Malo 1 Kecamatan Trucuk (Sesuai dengan SK No. 188/246/KEP/412.013/2017; Ruas No.70) sebesar Rp 4 miliar. Pememang lelang CV Aditama asal Desa/Kecamatan Sugihwaras dengan nilai penawaran sebesar Rp 3,2 miliar.
Menurut salah satu warga setempat di lokasi, ambrolnya bahu jembatan diketahui terjadi sejak Jumat malam (10/12). Kondisinya semakin parah terjadi pada Minggu sore.
Pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, terlihat longsor dimulai dari tebing selatan sisi barat jembatan. Panjang tebing hilang sekitar 10 meter dengan kedalaman sekitar 7 meter. Hingga merembet bahu aspal jembatan. Bahu jembatannya nyaris putus, menyisakan hanya sekitar satu meter.
Longsor juga merembet satu bangunan rumah dan kandang milik Insyaroh, 60, warga Dusun Kentong, Desa Sumberejo. Bangunan sisi utara terlihat menggantung. Tidak hanya itu, halaman samping rumah warga juga sebagian tanahnya sudah hilang.
‘’Kejadian ini membahayakan warga setempat maupun para pengendara lewat. Makanya, mulai kemarin sore (Minggu malam), terpaksa kami tutup,’’ jelas Mustain warga setempat.
Sementara itu, kemarin siang terpantau sekitar sepuluh orang pekerja beraktivitas menggunakan alat berat. Dump truck menurunkan material batu. Beberapa saat kemudian ada pihak dari dinas pekerjaan umum bina marga dan penataan ruang mendatangi lokasi.

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Jembatan Kali Kening akhirnya ditutup total. Jembatan PUK menghubungkan Kecamatan Trucuk dengan Kecamatan Parengan, Tuban, itu diperlebar. Namun, di tengah perbaikan, bahu jembatan sisi barat, ambrol setelah terjadi hujan deras.
Camat Trucuk Dian Rokhmawati mengatakan, ambrolnya jembatan Kali Kening itu membuat jalan ditutup total. Sehingga pengendara harus putar balik lebih lewat jalan poros desa belakang Puskesmas Trucuk. Ambrolnya jembatan usai terjadi hujan deras dan sedang ada pengerjaan rehabilitasi jembatan.
“Perbaikannya masih tanggung jawab pelaksana proyek. Ambrol setelah hujan deras dan mungkin saja adanya getaran dari kendaraan truk besar dan alat berat,” katanya kemarin (13/12).
Berdasar layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Pemkab Bojonegoro, pagu anggaran proyek rehabilitasi Jembatan Selogabus-Malo 1 Kecamatan Trucuk (Sesuai dengan SK No. 188/246/KEP/412.013/2017; Ruas No.70) sebesar Rp 4 miliar. Pememang lelang CV Aditama asal Desa/Kecamatan Sugihwaras dengan nilai penawaran sebesar Rp 3,2 miliar.
Menurut salah satu warga setempat di lokasi, ambrolnya bahu jembatan diketahui terjadi sejak Jumat malam (10/12). Kondisinya semakin parah terjadi pada Minggu sore.
Pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, terlihat longsor dimulai dari tebing selatan sisi barat jembatan. Panjang tebing hilang sekitar 10 meter dengan kedalaman sekitar 7 meter. Hingga merembet bahu aspal jembatan. Bahu jembatannya nyaris putus, menyisakan hanya sekitar satu meter.
Longsor juga merembet satu bangunan rumah dan kandang milik Insyaroh, 60, warga Dusun Kentong, Desa Sumberejo. Bangunan sisi utara terlihat menggantung. Tidak hanya itu, halaman samping rumah warga juga sebagian tanahnya sudah hilang.
‘’Kejadian ini membahayakan warga setempat maupun para pengendara lewat. Makanya, mulai kemarin sore (Minggu malam), terpaksa kami tutup,’’ jelas Mustain warga setempat.
Sementara itu, kemarin siang terpantau sekitar sepuluh orang pekerja beraktivitas menggunakan alat berat. Dump truck menurunkan material batu. Beberapa saat kemudian ada pihak dari dinas pekerjaan umum bina marga dan penataan ruang mendatangi lokasi.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/