23.8 C
Bojonegoro
Friday, June 9, 2023

Rerata yang Mundur sebagai Bacakades Pendamping

Polres Bentuk Satgas Politik Uang

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Tahapan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak memasuki penetapan calon kepala desa (cakades) kemarin (13/10). Penetapannya secara serentak di 33 desa dari 21 kecamatan. Namun, hingga berita ini ditulis pukul 19.00, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) masih proses merekapitulasi.

 

Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad membentuk satgas judi dan politik uang selama pilkades serentak. Pemantauannya tidak hanya secara luring, tapi juga daring. “Kami melaksanakan cyber patrol guna antisipasi terjadinya praktik judi dan money politic dalam penyelenggaraan pilkades serentak. Jadi kami pantau secara offline dan online,” tutur Kapolres.

 

Selain upaya preventif, pihaknya mengedepankan peran bhabinkamtibmas senantiasa memberikan imbauan agar masyarakat tidak praktik judi dan politik uang. Guna menjamin pilkades bersih, jujur, dan adil.

- Advertisement -

 

Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas PMD Andri Firnandi mengatakan, tidak ada bacakades tidak memenuhi syarat. Tetapi beberapa desa ada bakal cakades mundur dan meninggal dunia. “Penyebab mundur kemungkinan bakal cakades itu hanya pendamping entah istri atau kerabat keluarga. Sebab dikhawatirkan hanya calon tunggal. Ketika ada bakal cakades lain, akhirnya memutuskan mundur,’’ bebernya.

 

Adapun bacakades yang meninggal dunia atau berhalangan tetap di Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro Kota. Sebelumnya ada tiga bakal cakades, yakni Subeno, Ridwan, dan Suharto. Namun Ridwan meninggal dunia, sehingga tersisa dua cakades yang ditetapkan.

Pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, bacakades mundur di Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander. Sebelumnya, ada empat bacakades terdiri atas Nur Ali (petahana), Aning Hanani, Shofilin, dan Mohtarom. Saat penetapan, hanya tiga cakades. Aning Hanani merupakan istri cakades petahana itu mundur.

 

Lalu di Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo sebelumnya tiga bacakades yaitu Edi Susilo, Rona Probily, dan Delvira Dwi Pramita. Delvira Dwi Pramita merupakan istri Rona Probily itu mundur.

Selain itu, di Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, sebelumnya tiga bacakades terdiri atas Joko Utomo, Sudawam (petahana), dan Ditha Windhi Pratama. Diketahui penetapan cakades Pelem hanya Joko Utomo dan Sudawam. Ditha Windhi Pratama merupakan adik ipar Sudawam itu mundur. (bgs/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Tahapan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak memasuki penetapan calon kepala desa (cakades) kemarin (13/10). Penetapannya secara serentak di 33 desa dari 21 kecamatan. Namun, hingga berita ini ditulis pukul 19.00, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) masih proses merekapitulasi.

 

Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad membentuk satgas judi dan politik uang selama pilkades serentak. Pemantauannya tidak hanya secara luring, tapi juga daring. “Kami melaksanakan cyber patrol guna antisipasi terjadinya praktik judi dan money politic dalam penyelenggaraan pilkades serentak. Jadi kami pantau secara offline dan online,” tutur Kapolres.

 

Selain upaya preventif, pihaknya mengedepankan peran bhabinkamtibmas senantiasa memberikan imbauan agar masyarakat tidak praktik judi dan politik uang. Guna menjamin pilkades bersih, jujur, dan adil.

- Advertisement -

 

Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas PMD Andri Firnandi mengatakan, tidak ada bacakades tidak memenuhi syarat. Tetapi beberapa desa ada bakal cakades mundur dan meninggal dunia. “Penyebab mundur kemungkinan bakal cakades itu hanya pendamping entah istri atau kerabat keluarga. Sebab dikhawatirkan hanya calon tunggal. Ketika ada bakal cakades lain, akhirnya memutuskan mundur,’’ bebernya.

 

Adapun bacakades yang meninggal dunia atau berhalangan tetap di Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro Kota. Sebelumnya ada tiga bakal cakades, yakni Subeno, Ridwan, dan Suharto. Namun Ridwan meninggal dunia, sehingga tersisa dua cakades yang ditetapkan.

Pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, bacakades mundur di Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander. Sebelumnya, ada empat bacakades terdiri atas Nur Ali (petahana), Aning Hanani, Shofilin, dan Mohtarom. Saat penetapan, hanya tiga cakades. Aning Hanani merupakan istri cakades petahana itu mundur.

 

Lalu di Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo sebelumnya tiga bacakades yaitu Edi Susilo, Rona Probily, dan Delvira Dwi Pramita. Delvira Dwi Pramita merupakan istri Rona Probily itu mundur.

Selain itu, di Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, sebelumnya tiga bacakades terdiri atas Joko Utomo, Sudawam (petahana), dan Ditha Windhi Pratama. Diketahui penetapan cakades Pelem hanya Joko Utomo dan Sudawam. Ditha Windhi Pratama merupakan adik ipar Sudawam itu mundur. (bgs/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/