BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Lumpur sisa material dari angkutan berat banyak tercecer sejumlah jalan protokol. Mulai Jalan Pemuda, Jalan Veteran, dan Jalan Basuki Rahmat kemarin (13/6). Material lumpur itu berasal dari ban truk tronton keluar masuk di lahan turut Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, persisnya di Jalan Pemuda.
Akibatnya, jalan jadi licin usai diguyur hujan. Pengendara motor harus berjalan pelan dan berhati-hati karena ruas jalan menjadi licin dan lumpur membahayakan pengguna jalan.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, ceceran lumpur itu terjadi selama kurang lebih sepekan. Ketika kondisi tidak hujan, ceceran lumpur itu mengakibatkan debu. Apabila turun hujan, jalan menjadi licin.
Sedangkan kemarin kondisinya hujan, tentu 10 personel Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro beserta tiga armada mobil damkar menyemprot ruas-ruas jalan terkena ceceran lumpur. Juga empat personel satlantas polres ikut mengatur arus lalu lintas.
Kepala Desa (Kades) Ngampel Purwanto membenarkan, bahwa ceceran lumpur kerap dikeluhkan warganya. Ia mengaku sudah menegur pihak kontraktor yakni PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) sebanyak tiga kali.
“Saya sudah tegur tiga kali agar dilakukan pembersihan jalan apabila ada lumpur tercecer di jalan raya. Demi keselamatan pengguna jalan,” tuturnya melalui sambungan telepon kemarin.
Disinggung adakah pengguna jalan terpeleset akibat ceceran lumpur, Purwanto mengatakan belum ada laporan masuk. Ia menambahkan masa sewa lahan milik Desa Ngampel oleh PT PDSI juga sudah hampir selesai. “Informasinya PT PDSI mau geser eksplorasi sumur Kolibri di Kecamatan Ngambon,” tambahnya.
Terpisah, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Dedy Kurniadi mengatakan, sudah mengonfirmasi pihak Pertamina agar menindaklanjuti keluhan masyarakat pada Sabtu (9/6). “Lalu tadi (kemarin, Red) kami ingatkan kembali kepada pihak Pertamina agar benar-benar secara intensif menindaklanjuti membersihkan ceceran lumpur itu,” imbuh Dedy.
Sebab, ketika ceceran lumpur terguyur hujan otomatis jalan menjadi licin. Hal ini tentu membahayakan para pengguna jalan roda dua maupun roda empat. “Sehingga kami pun berkoordinasi dengan damkar membantu menyemprot ruas-ruas jalan tercecer lumpur,” pungkasnya. (bgs/rij)