27.2 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

Baru Rampung Digarap, Tembok Afvoer di Mojokampung, Bojonegoro Ambruk

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Tembok kali afvoer di Kelurahan Mojokampung ambruk sejak Senin (9/5). Hingga kemarin (13/5) belum ada perbaikan. Diperkirakan tembok ambruk sepanjang 100 meter dari panjang total 428 meter.

 

Adapun proyek rehabilitasi afvoer Banjarejo turut Kelurahan Mojokampung itu senilai Rp 1,2 miliar baru terselesaikan bulan lalu.

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro Erick Firdaus mengatakan, lokasi proyek rehabilitasi afvoer tersebut berada di daerah rawa. Sehingga menurutnya, ambruknya tembok bukan karena kesalahan teknis, melainkan faktor alam.

- Advertisement -

 

“Secara konstruksi menurut kami sudah sesuai. Jadi faktor alam sebagai penyebab ambruknya tembok lebih dominan daripada faktor teknis,” tutur Erick.

 

Proyek tersebut masih masa pemeliharaan. Jadi, terkait perbaikan tembok afvoer itu masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Yakni, CV Bisma Putra Santanu asal Kabupaten Lamongan selaku pemenang lelang proyek pada September 2021 lalu.

 

“Sekarang masih masa pemeliharaan, jadi tanggung jawab sepenuhnya pada kontraktor agar segera memperbaikinya,” ucapnya.

 

Terpisah, Direktur CV Bisma Putra Santanu Samsul Hadi mengungkapkan, pihaknya pun memastikan apabila ambruknya tembok afvoer bukan karena kesalahan teknis. Sebab usia tembok beton itu masih baru, lalu diterjang banjir luapan rawa yang berada di sisi selatan kali afvoer.

 

“Usia betonya masih terlalu muda dan ternyata langsung kena banjir beberapa hari lalu itu,” ujar Samsul saat berada di lokasi proyek tersebut.

 

Menurutnya, setelah proyek itu selesai sungai perlu segera dinormalisasi. Namun pihaknya terbentur larangan alat berat atau kendaraan besar beroperasi di jalan raya saat Hari Raya Idulfitri.

 

Sementara itu, pihak rekanan berkomitmen untuk segera memperbaiki tembok ambruk itu. Rencananya hari ini (14/5) sudah mulai pengerjaan perbaikan. (bgs/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Tembok kali afvoer di Kelurahan Mojokampung ambruk sejak Senin (9/5). Hingga kemarin (13/5) belum ada perbaikan. Diperkirakan tembok ambruk sepanjang 100 meter dari panjang total 428 meter.

 

Adapun proyek rehabilitasi afvoer Banjarejo turut Kelurahan Mojokampung itu senilai Rp 1,2 miliar baru terselesaikan bulan lalu.

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro Erick Firdaus mengatakan, lokasi proyek rehabilitasi afvoer tersebut berada di daerah rawa. Sehingga menurutnya, ambruknya tembok bukan karena kesalahan teknis, melainkan faktor alam.

- Advertisement -

 

“Secara konstruksi menurut kami sudah sesuai. Jadi faktor alam sebagai penyebab ambruknya tembok lebih dominan daripada faktor teknis,” tutur Erick.

 

Proyek tersebut masih masa pemeliharaan. Jadi, terkait perbaikan tembok afvoer itu masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Yakni, CV Bisma Putra Santanu asal Kabupaten Lamongan selaku pemenang lelang proyek pada September 2021 lalu.

 

“Sekarang masih masa pemeliharaan, jadi tanggung jawab sepenuhnya pada kontraktor agar segera memperbaikinya,” ucapnya.

 

Terpisah, Direktur CV Bisma Putra Santanu Samsul Hadi mengungkapkan, pihaknya pun memastikan apabila ambruknya tembok afvoer bukan karena kesalahan teknis. Sebab usia tembok beton itu masih baru, lalu diterjang banjir luapan rawa yang berada di sisi selatan kali afvoer.

 

“Usia betonya masih terlalu muda dan ternyata langsung kena banjir beberapa hari lalu itu,” ujar Samsul saat berada di lokasi proyek tersebut.

 

Menurutnya, setelah proyek itu selesai sungai perlu segera dinormalisasi. Namun pihaknya terbentur larangan alat berat atau kendaraan besar beroperasi di jalan raya saat Hari Raya Idulfitri.

 

Sementara itu, pihak rekanan berkomitmen untuk segera memperbaiki tembok ambruk itu. Rencananya hari ini (14/5) sudah mulai pengerjaan perbaikan. (bgs/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/