BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Efek dibukanya Jembatan Terusan Bojonegoro Tuban (TBT) tentu mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu efek terlihat, menurut Camat Kanor Agus Saiful Aris, harga tanah mulai alami kenaikan.
“Implikasi cukup terlihat sejak dibukanya Jembatan TBT ialah naiknya harga tanah. Sebelumnya Rp 300 ribu per meter, sekarang diperkirakan sudah sekitar Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu per meter,” katanya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro kemarin.
Sektor perekonomian dan akses transportasi tentu menjadi mudah serta cepat. Saiful mengatakan, bahwa lebih dari 50 truk melintas di Jembatan TBT dalam kurun waktu 90 menit. Mengingat usaha tambang galian C asal Tuban cukup banyak.
“Truk lebih banyak melintas lalu lalang itu hasil galian C seperti material batu kumbung maupun pedel,” katanya.
Dampak baiknya, ongkos kirim material dari Tuban ke Kecamatan Kanor jadi ikut murah. Lalu, kegiatan perekonomian masyarakat Kecamatan Kanor yang bekerja di Tuban juga lebih aman. Tidak lagi menggunakan jasa perahu penyeberangan atau tambangan.
“Informasinya jalan di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, tahun ini akan diperlebar, sekarang lebar empat meter diperlebar jadi enam meter,” bebernya.
Saiful berharap masyarakat Kecamatan Kanor benar-benar mampu memanfaatkan peluang usaha. Karena sejak ada Jembatan TBT, arus lalu lintas makin ramai. Adapun potensi di Kecamatan Kanor ialah sektor pertanian. Sehingga hasil pertanian bisa makin cepat terdistribusi. Kemudian, di dekat Jembatan TBT juga masih ada lahan kosong yang masih belum dikembangkan oleh Pemkab Bojonegoro.
“Karena sekarang masih proses pembersihan lokasi proyek. Lahan kosong itu nanti bakal dijadikan taman, pusat kuliner, atau yang lainnya masih belum tahu. Tapi, pastinya bakal dimanfaatkan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Tak hanya Kecamatan Kanor, efek dibuknya Jembatan TBT ini akan merembet ke Kecamatan Sumberrejo. Camat Sumberrejo Gunardi juga melihat potensi terdongkraknya perekonomian masyarakatnya cukup terlihat. Khususnya roda ekonomi Pasar Sumberrejo semakin bergeliat. Tak sedikit warga Kecamatan Rengel belanja atau kulakan di Pasar Sumberrejo.
Jarak dan durasi menuju Pasar Sumberrejo semakin mudah dan cepat. “Saat ini yang terlihat tak sedikit warga Kecamatan Rengel belanja di Pasar Sumberrejo, kalau sektor lainnya belum terlihat,” tuturnya.
Namun di sisi lain intensitas arus lalu lintas di seputar Kecamatan Sumberrejo juga ikut naik. “Volume kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk tentu makin naik,” ucapnya.
Gunardi melihat dari sisi bidang konstruksi yaitu material asal Tuban makin murah ongkos kirimnya. Tentu, bukan hanya warga Kecamatan Sumberrejo saja yang ikut merasakan Jembatan TBT.
“Tapi juga warga Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, Baureno, dan sekitarnya. Tak menutup kemungkinan lambat laun wilayah Kanor dan Sumberrejo menjadi pusat keramaian baru di Bojonegoro,” bebernya.