BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Penukaran uang baru menjelang Lebaran cukup tinggi. Hal itu mendorong perbankan menyiapkan stok lebih banyak. Perbankan membatasi penukaran uang baru satu orang satu bendel untuk setiap pecahan.
‘’Karena kuotanya terbatas,’’ ungkap Kepala Cabang BNI 46 Bojonegoro Gunawan Wibisono kemarin.
Uang baru tersedia dalam beberapa pecahan. Yakni, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000. Setiap orang bisa mendapatkan satu bendel setiap pecahan.
Gunawan menjelaskan, penukaran uang baru menjelang Lebaran cukup tinggi. Minggu pertama Ramadan, pihaknya sudah menghabiskan uang baru Rp 2,5 miliar. Minggu ini pihaknya mengajukan lagi Rp 4 miliar.
Mendekati Lebaran jumlah yang menukarkan uang diprediksi cukup banyak. ‘’Itu untuk nasabah dan rekanan kami,’’ jelasnya.
Penukaran uang baru sebenarnya tidak dibatasi. Sejauh ini pihaknya masih mengutamakan nasabahnya dulu. Namun, jika kuotanya lebih, pihaknya membuka penukaran untuk kalangan umum.
Sementara itu, penukaran uang baru tidak hanya terjadi di bank. Di sejumlah jalan protokol banyak orang menjajakan jasa penukaran uang kinyis-kinyis itu. Bahkan, mereka memulai lebih dulu dibanding bank.
‘’Kami tidak tahu mereka dapat uang baru darimana. Mungkin mereka dapat langsung dari BI (Bank Indonesia),’’ ujar Gunawan.
Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin mengatakan, jasa penukaran uang baru memang banyak bermunculan saat menjelang Lebaran. Itu karena tidak semua orang bisa mendapatkan uang baru dari bank. ‘’Jadi, sebagian memilih menukarkan di jalan,’’ jelasnya. (zim/rij)