TUBAN, Radar Tuban – Semen Indonesia menggandeng Unirow Tuban untuk melakukan kajian dan penelitian terkait reklamasi lahan bekas tambang.
‘’Kami bareng dengan Unirow Tuban dan Inovator Sistem Alur Reklamasi untuk melakukan kajian dan penelitian dalam kegiatan reklamasi lahan bekas tambang batu kapur,’’ terang Manager of Land Reclamation Semen Indonesia, Eko Purnomo.
Dia menjelaskan, program ini dilatarbelakangi keterbatasannya top soil atau tanah pucuk di area tambang batu kapur. Metode teknis reklamasi yang sudah biasa dilakukan Semen Indonesia yakni melakukan penebaran tanah pucuk atau top soil dengan ketebalan 30 cm. ‘’Metode ini membutuhkan volume top soil yang banyak dan biaya yang besar,’’ ungkapnya.
Kemudian, lanjut dia, tim reklamasi Semen Indonesia Pabrik Tuban saat ini mengimplementasikan reklamasi sistem alur rancangan Mudjito (Inovator Sistem Alur). Juga, melakukan kajian dan penelitian yang komprehensif terkait efektivitas dan efisiensi teknis reklamasi sistem alur tersebut di lahan pasca tambang batu kapur Semen Indonesia. Teknis reklamasi sistem alur ini dengan membuat lubang tanam berbentuk alur memanjang seperti paritan dengan dimensi tertentu.
‘’Diharapkan sistem alur akan menghemat top soil sebesar 70 persen dibanding metode konvensional tanpa mengurangi tingkat keberhasilan reklamasi,’’ ujarnya.
‘’Semoga apa yang kita lakukan bersama akademisi ini dapat membuat Semen Indonesia jauh lebih baik lagi dalam mengelola lahan pasca tambang. Dan itu komitmen kami,’’ tandasnya.
Sementara itu, Rektor Unirow Tuban, Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani menuturkan, tahun ini Unirow melakukan penelitian dan observasi pada lahan batu kapur pasca tambang Semen Indonesia seluas kurang lebih 8 hektare. Pada lahan tersebut akan dilakukan reklamasi sistem alur dengan tanaman pohon jati dan rimba campuran.
Semen Indonesia Implementasikan Sistem Alur Reklamasi

TUBAN, Radar Tuban – Semen Indonesia menggandeng Unirow Tuban untuk melakukan kajian dan penelitian terkait reklamasi lahan bekas tambang.
‘’Kami bareng dengan Unirow Tuban dan Inovator Sistem Alur Reklamasi untuk melakukan kajian dan penelitian dalam kegiatan reklamasi lahan bekas tambang batu kapur,’’ terang Manager of Land Reclamation Semen Indonesia, Eko Purnomo.
Dia menjelaskan, program ini dilatarbelakangi keterbatasannya top soil atau tanah pucuk di area tambang batu kapur. Metode teknis reklamasi yang sudah biasa dilakukan Semen Indonesia yakni melakukan penebaran tanah pucuk atau top soil dengan ketebalan 30 cm. ‘’Metode ini membutuhkan volume top soil yang banyak dan biaya yang besar,’’ ungkapnya.
Kemudian, lanjut dia, tim reklamasi Semen Indonesia Pabrik Tuban saat ini mengimplementasikan reklamasi sistem alur rancangan Mudjito (Inovator Sistem Alur). Juga, melakukan kajian dan penelitian yang komprehensif terkait efektivitas dan efisiensi teknis reklamasi sistem alur tersebut di lahan pasca tambang batu kapur Semen Indonesia. Teknis reklamasi sistem alur ini dengan membuat lubang tanam berbentuk alur memanjang seperti paritan dengan dimensi tertentu.
‘’Diharapkan sistem alur akan menghemat top soil sebesar 70 persen dibanding metode konvensional tanpa mengurangi tingkat keberhasilan reklamasi,’’ ujarnya.
‘’Semoga apa yang kita lakukan bersama akademisi ini dapat membuat Semen Indonesia jauh lebih baik lagi dalam mengelola lahan pasca tambang. Dan itu komitmen kami,’’ tandasnya.
Sementara itu, Rektor Unirow Tuban, Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani menuturkan, tahun ini Unirow melakukan penelitian dan observasi pada lahan batu kapur pasca tambang Semen Indonesia seluas kurang lebih 8 hektare. Pada lahan tersebut akan dilakukan reklamasi sistem alur dengan tanaman pohon jati dan rimba campuran.