23.4 C
Bojonegoro
Sunday, April 2, 2023

HJT Momentum Bangkit dari Pandemi Covid-19 Kolaborasi Mbangun Desa

- Advertisement -

Hari ini, Jumat (12/11) Kabupaten Tuban genap berusia 728 tahun. Peringatan Hari Jadi Tuban (HJT) tahun ini mengusung tema Mbangun Deso Noto Kutho Tuban Sejahtera. Tema ini sekaligus menjadi momentum bangkit dari pandemi Covid-19 menuju Kabupaten Tuban yang sejahtera.

NYARIS tak satu pun sektor yang tidak terimbas pandemi. Tanpa ter kecuali Kabupaten Tuban. Karenanya, tantangan hari ini adalah melakukan pemulihan ekonomi. Semangat itulah yang diusung Bupati Tuban Aditya Ha lindra Faridzky, SE dan wakilnya H. Riyadi, SH. dalam momen HJT tahun ini.
Sejak dilantik pada 20 Juni 2020 lalu, Mas Bupati dan Kang Riyadi (saapaan akrab bupati dan wakil bupati) langsung tancap gas menjalankan berbagai program prioritas yang menjadi katalisator dalam pemulihan ekonomi. Pelan, tapi pasti semua program pemulihan ekonomi berjalan dengan baik.
Mas Bupati paham betul bahwa pemulihan ekonomi harus diimbangi dengan pengendalian laju Covid-19. Karenanya, pada awal kepemimpinannya dia langsung meluncurkan program Gebyar Vaksinasi. Tepatnya pada 29 Juni 2020 atau sepekan setelah dilantik. Program jemput bola untuk mem percepat terbentuknya herd immunity ini dijalankan dengan pola kolaborasi yang melibatkan seluruh elemen, termasuk TNI-Polri.
‘’Bersinergi itu sangat perlu untuk me nyamakan persepsi, sehingga penanganan (Covid-19, Red) dapat dilakukan maksimal,’’ tutur Mas Bupati pada kegiatan Geber Vaksinasi.
Program Gebyar Vaksinasi ini juga mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memantau langsung pelaksanaan menyuntikan serum kekebalan terhadap virus korona di Tuban pada Juli lalu.
Terbukti, dengan pola kolaborasi yang dijalankan, kini persebaran Covid-19 di Tuban sangat terkendali. Hal ini berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi. Sekarang, pelan-pelan eko nomi Bumi Ronggolawe kembali membaik seiring keberhasilan pemkab mengendalikan virus Covid-19 dan program vaksinasi.
Tahun ini merupakan tahun pertama Mas Bupati dan Kang Riyadi memimpin Tuban. Juga sekaligus tahun pertama Pemkab Tuban melaksanakan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Me nengah Daerah) 2021-2026. Ke depan, banyak tantangan yang akan dihadapi Mas Bupati dan Kang Riyadi. Terutama dalam kemiskinan, indeks pembangunan manusia, menurunkan angka peng angguran terbuka, dan masih banyak PR lain yang sudah menanti untuk segera diselesaikan.
Pada momentum HJT, Mas Bupati mengajak semua pihak untuk berko laborasi dan bersinergi demi mewujudkan pembangunan Tuban yang lebih baik, sebagaimana slogan Mbangun Deso Noto Kutho.
Hal yang selalu ditekankan Mas Bupati dalam setiap kesempatan adalah membangun prinsip kolaboratif, baik antar organisasi perangkat daerah maupun pemerintah daerah dengan desa. Meski baru berjalan sekitar enam bulan dalam memimpin Tuban, tapi beberapa program mampu direalisasikan dengan baik dan manfaatnya sudah dirasakan masyarakat. Salah satu wujud kolaboratif yang saat ini tengah dijalankan pemkab adalah berkolaborasi dengan pemerintah desa dalam perbaikan jalan desa. Dengan demikian, perbaikan jalan desa bisa dilaksanakan dengan cepat.
Di bawah kepemimpinan Mas Bupati, Pem kab Tuban akan melakukan penguatan daya saing kewilayahan dengan pendekatan One Village One Product (OVOP) dengan penerapan beberapa kluster, seperti pertanian (padi, jagung, kacang tanah, tembakau, melon, cabe, sapi), perikanan (ikan laut dan rajungan), sentra industri, dan pariwisata (wisata minat khusus, wisata alam dan wisata religi). Inilah konsep berbasis pendekatan kewilayah yang sedang dijalankan bupati muda pertama di Tuban ini. Konsep yang erat kaitannya dengan kolaboratif antar OPD, instansi, dan lembaga terkait lainnya. Sebab, konsep ini akan membuka ruang dari hulu ke hilir. Semua memiliki peran yang saling terkait. Itulah yang selalu ditekankan Mas Bupati.
Nah, Hari Jadi Tuban ini adalah momen mengingat kembali jasa-jasa dan perjuangan para pendahulu. Untuk selanjutnya diteladani dan dijadikan semangat membangun Tuban yang lebih baik dengan konsep kolaborasi.

Hari ini, Jumat (12/11) Kabupaten Tuban genap berusia 728 tahun. Peringatan Hari Jadi Tuban (HJT) tahun ini mengusung tema Mbangun Deso Noto Kutho Tuban Sejahtera. Tema ini sekaligus menjadi momentum bangkit dari pandemi Covid-19 menuju Kabupaten Tuban yang sejahtera.

NYARIS tak satu pun sektor yang tidak terimbas pandemi. Tanpa ter kecuali Kabupaten Tuban. Karenanya, tantangan hari ini adalah melakukan pemulihan ekonomi. Semangat itulah yang diusung Bupati Tuban Aditya Ha lindra Faridzky, SE dan wakilnya H. Riyadi, SH. dalam momen HJT tahun ini.
Sejak dilantik pada 20 Juni 2020 lalu, Mas Bupati dan Kang Riyadi (saapaan akrab bupati dan wakil bupati) langsung tancap gas menjalankan berbagai program prioritas yang menjadi katalisator dalam pemulihan ekonomi. Pelan, tapi pasti semua program pemulihan ekonomi berjalan dengan baik.
Mas Bupati paham betul bahwa pemulihan ekonomi harus diimbangi dengan pengendalian laju Covid-19. Karenanya, pada awal kepemimpinannya dia langsung meluncurkan program Gebyar Vaksinasi. Tepatnya pada 29 Juni 2020 atau sepekan setelah dilantik. Program jemput bola untuk mem percepat terbentuknya herd immunity ini dijalankan dengan pola kolaborasi yang melibatkan seluruh elemen, termasuk TNI-Polri.
‘’Bersinergi itu sangat perlu untuk me nyamakan persepsi, sehingga penanganan (Covid-19, Red) dapat dilakukan maksimal,’’ tutur Mas Bupati pada kegiatan Geber Vaksinasi.
Program Gebyar Vaksinasi ini juga mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memantau langsung pelaksanaan menyuntikan serum kekebalan terhadap virus korona di Tuban pada Juli lalu.
Terbukti, dengan pola kolaborasi yang dijalankan, kini persebaran Covid-19 di Tuban sangat terkendali. Hal ini berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi. Sekarang, pelan-pelan eko nomi Bumi Ronggolawe kembali membaik seiring keberhasilan pemkab mengendalikan virus Covid-19 dan program vaksinasi.
Tahun ini merupakan tahun pertama Mas Bupati dan Kang Riyadi memimpin Tuban. Juga sekaligus tahun pertama Pemkab Tuban melaksanakan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Me nengah Daerah) 2021-2026. Ke depan, banyak tantangan yang akan dihadapi Mas Bupati dan Kang Riyadi. Terutama dalam kemiskinan, indeks pembangunan manusia, menurunkan angka peng angguran terbuka, dan masih banyak PR lain yang sudah menanti untuk segera diselesaikan.
Pada momentum HJT, Mas Bupati mengajak semua pihak untuk berko laborasi dan bersinergi demi mewujudkan pembangunan Tuban yang lebih baik, sebagaimana slogan Mbangun Deso Noto Kutho.
Hal yang selalu ditekankan Mas Bupati dalam setiap kesempatan adalah membangun prinsip kolaboratif, baik antar organisasi perangkat daerah maupun pemerintah daerah dengan desa. Meski baru berjalan sekitar enam bulan dalam memimpin Tuban, tapi beberapa program mampu direalisasikan dengan baik dan manfaatnya sudah dirasakan masyarakat. Salah satu wujud kolaboratif yang saat ini tengah dijalankan pemkab adalah berkolaborasi dengan pemerintah desa dalam perbaikan jalan desa. Dengan demikian, perbaikan jalan desa bisa dilaksanakan dengan cepat.
Di bawah kepemimpinan Mas Bupati, Pem kab Tuban akan melakukan penguatan daya saing kewilayahan dengan pendekatan One Village One Product (OVOP) dengan penerapan beberapa kluster, seperti pertanian (padi, jagung, kacang tanah, tembakau, melon, cabe, sapi), perikanan (ikan laut dan rajungan), sentra industri, dan pariwisata (wisata minat khusus, wisata alam dan wisata religi). Inilah konsep berbasis pendekatan kewilayah yang sedang dijalankan bupati muda pertama di Tuban ini. Konsep yang erat kaitannya dengan kolaboratif antar OPD, instansi, dan lembaga terkait lainnya. Sebab, konsep ini akan membuka ruang dari hulu ke hilir. Semua memiliki peran yang saling terkait. Itulah yang selalu ditekankan Mas Bupati.
Nah, Hari Jadi Tuban ini adalah momen mengingat kembali jasa-jasa dan perjuangan para pendahulu. Untuk selanjutnya diteladani dan dijadikan semangat membangun Tuban yang lebih baik dengan konsep kolaborasi.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/