’’Perluasan lahan sekitar satu hektare di The Residence Talok yang akan direncakan akan digunakan sebagai RS Khusus Onkologi sekitar Rp 10 miliar.”
Ani Pujiningrum, Kepala Dinkes Bojonegoro
SAAT rapat pembahasan KUA PPAS P-APBD 2022 sebelumnya, Ketua TAPD Bojonegoro Nurul Azizah menyampaikan rincian pengadaan tanah sebesar Rp 516 miliar terdiri atas pengadaan tanah oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro untuk pembangunan Waduk Karangnongko di Kecamatan Margomulyo sebesar Rp 362,9 miliar.
“Rinciannya Rp 231,5 miliar untuk pembebasan lahan di Desa Ngelo dan Rp 131,8 miliar untuk pembebasan lahan di Desa Kalangan. Pengadaan lahannya total sekitar 262 hektare yang mana kedua desa itu berada di Kecamatan Margomulyo,” terangnya.
Kemudian, rencana pemanfaatan lahan serta bangunan The Residence Talok turut Desa Talok, Kecamatan Kalitidu sebagai rumah sakit (RS) khusus onkologi. “Rencananya akan ada perluasan lahan di belakang dan samping sekitar Rp 10 miliar,” ucapnya.
Lalu, perluasan lahan di Wisata Religi Margomulyo sebesar Rp 7,5 miliar. Juga dipasang perluasan lahan RSUD Sumberrejo sekitar sebesar Rp 27 miliar, perluasan lahan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo senilai Rp 8 miliar, pengadaan lahan untuk persiapan rencana pembangunan fly over dan jembatan Baureno sebesar Rp 65,9 miliar, serta perluasan lahan Wadung Gongseng senilai Rp 13,8 miliar.
“Ada juga pembebasan lahan di kawasan Gardu Suto dan trotoar Jalan Pemuda senilai Rp 4 miliar,” bebernya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Ani Pujiningrum menyampaikan, terkait pengadaan atau perluasan lahan di bidang kesehatan. Di antaranya perluasan lahan RSUD Sumberrejo sekitar 9.563 meter persegi sebesar Rp 27 miliar, perluasan lahan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo sekitar 1.500-2.000 meter persegi senilai Rp 8 miliar.
“Perluasan lahan sekitar satu hektare di The Residence Talok yang akan direncakan akan digunakan sebagai RS Khusus Onkologi sekitar Rp 10 miliar,” tuturnya.
Berdasar rincian yang telah disampaikan oleh TAPD Bojonegoro, totalnya baru Rp 499,1 miliar. Padahal jumlah global belanja modal pengadaan tanah sebesar Rp 516 miliar. (bgs/msu)
