BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Ratusan mahasiswa mengajukan program beasiswa di dinas pendidikan (disdik). Namun, tidak semua mengajukan beasiswa dari APBD itu diterima. Sebanyak 167 mahasiswa dinyatakan gagal karena tidak memenuhi syarat.
Sekretaris Disdik Bojonegoro Suyanto mengatakan, tidak semua pendaftar beasiswa bisa lolos. Jika syarat tidak dipenuhi, potensi tak bisa lolos sebagai penerima. ‘’Para pendaftar kami verifikasi berkasnya,’’ jelasnya kemarin.
Dua beasiswa yang kini tengah diverifikasi yakni beasiswa scientist dan beasiswa dua sarjana per desa. Pendaftaran dua beasiswa itu ditutup akhir Maret lalu. Data terakhir, jumlah pendaftar beasiswa scientist 77 mahasiswa. Dari jumlah itu 72 mahasiswa berhasil lolos. Dan 5 mahasiswa tidak berhasil lolos.
Penyebabnya, mereka tidak berhasil memenuhi persyaratan. Misalnya, nilai yang tidak memenuhi syarat, tidak kuliah jenjang strata satu (S-1), bukan mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN), dan mahasiswa jalur mandiri.
Sedangkan beasiswa dua sarjana per desa pendaftarnya 433 mahasiswa. Dari jumlah itu yang lolos sebanyak 270 mahasiswa. Sebanyak 163 orang tidak berhasil lolos. Penyebabnya sama.
Yakni, tidak memenuhi persyaratan. Misalnya, bukan warga kurang mampu. Sehingga, tidak memiliki kartu PKH, KPM, atau KIP.
Selain itu, lanjut dia, yang membuat pendaftar tidak lolos adalah mahasiswa itu berasal dari perguruan tinggi swasta (PTS) luar Bojonegoro. Sebab, hanya PTS Bojonegoro bisa mengajukan.
Namun, mahasiswa PTN bisa. Terakhir adalah nilai tidak memenuhi, akreditasi kampus C, dan menerima beasiswa lain. ‘’Itu penyebab kenapa mereka tidak lolos,’’ jelasnya.
Beasiswa itu saat ini tengah diproses. Targetnya, bisa segera dicairkan. Agustus mendatang pendaftaran gelombang kedua akan dibuka. Dia berharap ada banyak mahasiswa mengajukan. Tahun ini alokasi anggaran untuk beasiswa mencapai Rp 33,4 miliar. Turun dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 39,5 miliar.
Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Mochlasin Afan mengatakan, program beasiswa dimiliki disdik itu sangat bagus. Dia minta disdik terus menyosialisasikan beasiswa itu. Sehingga, banyak mahasiswa Bojonegoro bisa mendaftar. Baik yang kuliah di Bojonegoro maupun luar kota.
‘’Sosialisasi harus dilakukan terus menerus,’’ jelasnya.
Dia berharap, anggaran beasiswa itu bisa terserap dengan maksimal. Sehingga, tidak menjadi silpa. Anggaran pendidikan itu sangat dibutuhkan masyarakat. ‘’Jangan sampai dana beasiswa yang besar itu jadi silpa,’’ jelasnya. (zim/rij)