’’Semua bisa diberdayakan menjadi kekuatan untuk menggerakkan perserikatan di Bojonegoro.’’
SUKADIONO, Ketua PW Muhammadiyah Jatim
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Teka-teki siapa terpilih sebagai pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro tentu menanti hasil musyawarah daerah (musyda) besok (12/3). Tetapi, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Sukadiono memberi isyarat bahwa pengurus terpilih harus bisa menjawab tantangan zaman. Tentu agar mampu membawa Islam berkemajuan.
Menurut Sukadiono, terdapat beberapa tantangan dihadapi PDM Bojonegoro ke depan. Seperti paham keagamaan yang kurang pas atau tidak sesuai dengan Muhammadiyah. Perlu kehati-hatian. Juga, tantangan kemajuan zaman. Terlebih Islam berkemajuan harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi. Sehingga 13 anggota PDM yang terpilih dalam musyda, harus inovatif.
‘’Adanya majelis lembaga bisa diberdayakan membuat program inovatif. Berkolaborasi atau bersinergi dengan berbagai pihak,” ungkapnya.
Sukadiono menjelaskan, pimpinan terpilih harus mampu memberi perubahan (change). Membawa Muhammadiyah Bojonegroro lebih baik lagi. Serta, memiliki visi dan mimpi sama, sehingga memiliki target jelas untuk Bojonegoro ke depan. ‘’Tentu sesuai potensi dan karakteristik wilayah, terlebih setiap wilayah memiliki potensi berbeda-beda,” jelasnya.
Kemampuan memberdayakan, menurut Sukadiono, juga diperlukan. Tidak hanya memberdayakan 13 anggota PDM, tapi majelis, lembaga, organisasi otonom, hingga masyarakat. ‘’Semua bisa diberdayakan menjadi kekuatan untuk menggerakkan perserikatan di Bojonegoro,” ujar pria juga rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Selanjutnya, harus menajdi role model atau contoh teladan. Terlebih sosok tidak bisa menjadi contoh akan mengurangi kepercayaan masyarakat. (irv/rij)