24.9 C
Bojonegoro
Tuesday, May 30, 2023

Luasan Padi di Bojonegoro Baru 70 Ribu Haktare

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Target luasan tanam padi tahun ini cukup banyak, mencapai 153 hektare lebih. Musim tanam pertama ini baru terealisasi 70 ribu haktare. Musim hujan menentukan capaian luasan tanam itu.

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro Imam Nurhamid Arifin mengatakan,  target tahun ini disesuaikan capaian tahun lalu. Tahun lalu luasan areal lahan tanam padi terealisasi 152.872 hektare. Jumlah itu naik dibanding 2020 mencapai 150.664 hektare.

‘’Target tahun ini tidak jauh dari itu. 153 ribu haktare,’’ jelasnya.
Imam menjelaskan, target itu bisa terealisasi jika semua komponen pertanian mendukung. Terutama pengairan. Saat ini sebagian besar pertanian padi sangat bergantung hujan. Belum semua wilayah di Bojonegoro memiliki irigasi yang bagus. Saat musim kemarau banyak yang tidak bisa tanam padi.

‘’Kalau hujan masih terus turun, luasan padi tahun ini bisa tercapai. Bisa juga terlampaui,’’ terangnya.

Menurut Imam, harapan aliran irigasi bisa bertambah masih ada. Yakni, saat Waduk Gongseng beroperasi. Informasinya, waduk itu bisa menambah areal irigasi lahan pertanian hingga 6 ribu haktare. ‘’Kami belum tahu kapan akan beroperasi,’’ jelasnya.

- Advertisement -

Saat ini, sudah memasuki musim panen raya. Sebentar lagi akan masuk musim tanam kedua. Dia berharap musim tanam kedua bisa mencapai 80 ribu hektare lebih. Sehingga, target luasan tanam padi bisa tercapai.
Sementara itu, panen raya padi membuat harga gabah kering sawah turun. Saat ini harganya kisaran Rp 3.700 per kilogram (kg).

 

Sebelumnya mencapai Rp 4.000 per kg. ‘’Bahkan, pernah Rp 4.500 ,’’ ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto meminta pemkab segera mengambil langkah. Yakni, dengan segera membentuk BUMD baru Perumda Pangan Mandiri. Sebab, BUMD baru itu berperan menstabilkan harga komoditas petani saat panen raya. Sehingga, petani tidak banyak mengalami kerugian.

‘’BUMD itu harus diaktifkan. Perda sudah disahkan sejak tahun lalu. Tahun ini harus bisa bekerja,’’ ujar Sigit. (zim/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Target luasan tanam padi tahun ini cukup banyak, mencapai 153 hektare lebih. Musim tanam pertama ini baru terealisasi 70 ribu haktare. Musim hujan menentukan capaian luasan tanam itu.

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro Imam Nurhamid Arifin mengatakan,  target tahun ini disesuaikan capaian tahun lalu. Tahun lalu luasan areal lahan tanam padi terealisasi 152.872 hektare. Jumlah itu naik dibanding 2020 mencapai 150.664 hektare.

‘’Target tahun ini tidak jauh dari itu. 153 ribu haktare,’’ jelasnya.
Imam menjelaskan, target itu bisa terealisasi jika semua komponen pertanian mendukung. Terutama pengairan. Saat ini sebagian besar pertanian padi sangat bergantung hujan. Belum semua wilayah di Bojonegoro memiliki irigasi yang bagus. Saat musim kemarau banyak yang tidak bisa tanam padi.

‘’Kalau hujan masih terus turun, luasan padi tahun ini bisa tercapai. Bisa juga terlampaui,’’ terangnya.

Menurut Imam, harapan aliran irigasi bisa bertambah masih ada. Yakni, saat Waduk Gongseng beroperasi. Informasinya, waduk itu bisa menambah areal irigasi lahan pertanian hingga 6 ribu haktare. ‘’Kami belum tahu kapan akan beroperasi,’’ jelasnya.

- Advertisement -

Saat ini, sudah memasuki musim panen raya. Sebentar lagi akan masuk musim tanam kedua. Dia berharap musim tanam kedua bisa mencapai 80 ribu hektare lebih. Sehingga, target luasan tanam padi bisa tercapai.
Sementara itu, panen raya padi membuat harga gabah kering sawah turun. Saat ini harganya kisaran Rp 3.700 per kilogram (kg).

 

Sebelumnya mencapai Rp 4.000 per kg. ‘’Bahkan, pernah Rp 4.500 ,’’ ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto meminta pemkab segera mengambil langkah. Yakni, dengan segera membentuk BUMD baru Perumda Pangan Mandiri. Sebab, BUMD baru itu berperan menstabilkan harga komoditas petani saat panen raya. Sehingga, petani tidak banyak mengalami kerugian.

‘’BUMD itu harus diaktifkan. Perda sudah disahkan sejak tahun lalu. Tahun ini harus bisa bekerja,’’ ujar Sigit. (zim/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/