- Advertisement -
Radar Tuban – Pasien covid yang dirawat dan membutuhkan pertolongan plasma konvalesen terus bertambah. Palang Merah Indonesia (PMI) Tuban hingga kemarin (9/7) mencatat 136 permintaan plasma yang belum terpenuhi. Sementara pendonor yang dengan sukarela mendonorkan plasma antibodi mereka masih sangat minim.
Manajer Pemastian Mutu PMI Tuban Sarju Efendi menje laskan, kekurangan plasma saat ini 136 kantong. Rinciannya, plasma golongan darah (goldar) A 24 kantong, goldar B 39 kantong, goldar O 43 kantong, dan goldar AB 30 kantong.
Permintaan yang belum terpenuhi tersebut mayoritas dari rumah sakit di Tuban. Selebihnya dari luar kota seperti Malang, Jombang, dan Mojokerto. ‘’Permintaan plasma dari RS di Tuban terus bertambah,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Pria yang juga humas PMI Tuban ini menjelaskan, total sudah 1.000 kantong plasma yang didistribusikan untuk 552 pasien. Artinya, rata-rata seorang pasien membutuhkan 2 kantong.
Untuk pasien yang bergejala berat, kebutuhan plasmanya hingga 3 kantong. ‘’Kami selalu menghubungi penyintas (pasien covid yang sudah sembuh, Red) untuk bersedia membantu pasien lain dengan donor plasma konvalesen, tapi masih banyak yang enggan,’’ kata dia.
- Advertisement -
Sementara itu, Ali Efendi kembali mendonorkan plasmanya untuk ke-13 kalinya. Anggota Kodim 0811 Tuban yang memasuki masa pensiun ini menjadi satu-satunya masyarakat Tuban yang rutin donor plasma sejak dinyatakan sembuh pada Desember 2020.
Tiap dua pekan sekali, pria yang tinggal di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding ini rutin mendonorkan antibodinya. ‘’Selama masih bisa, saya akan terus donorkan plasma ini agar bermanfaat,’’ ujarnya.
Radar Tuban – Pasien covid yang dirawat dan membutuhkan pertolongan plasma konvalesen terus bertambah. Palang Merah Indonesia (PMI) Tuban hingga kemarin (9/7) mencatat 136 permintaan plasma yang belum terpenuhi. Sementara pendonor yang dengan sukarela mendonorkan plasma antibodi mereka masih sangat minim.
Manajer Pemastian Mutu PMI Tuban Sarju Efendi menje laskan, kekurangan plasma saat ini 136 kantong. Rinciannya, plasma golongan darah (goldar) A 24 kantong, goldar B 39 kantong, goldar O 43 kantong, dan goldar AB 30 kantong.
Permintaan yang belum terpenuhi tersebut mayoritas dari rumah sakit di Tuban. Selebihnya dari luar kota seperti Malang, Jombang, dan Mojokerto. ‘’Permintaan plasma dari RS di Tuban terus bertambah,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Pria yang juga humas PMI Tuban ini menjelaskan, total sudah 1.000 kantong plasma yang didistribusikan untuk 552 pasien. Artinya, rata-rata seorang pasien membutuhkan 2 kantong.
Untuk pasien yang bergejala berat, kebutuhan plasmanya hingga 3 kantong. ‘’Kami selalu menghubungi penyintas (pasien covid yang sudah sembuh, Red) untuk bersedia membantu pasien lain dengan donor plasma konvalesen, tapi masih banyak yang enggan,’’ kata dia.
- Advertisement -
Sementara itu, Ali Efendi kembali mendonorkan plasmanya untuk ke-13 kalinya. Anggota Kodim 0811 Tuban yang memasuki masa pensiun ini menjadi satu-satunya masyarakat Tuban yang rutin donor plasma sejak dinyatakan sembuh pada Desember 2020.
Tiap dua pekan sekali, pria yang tinggal di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding ini rutin mendonorkan antibodinya. ‘’Selama masih bisa, saya akan terus donorkan plasma ini agar bermanfaat,’’ ujarnya.