24.7 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

Tahun Ini 25 Rumah, Tahun lalu 5.276 Rumah

Anggaran Bedah Rumah Jomplang

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – APBD Bojonegoro 2023 menembus Rp 7,4 triliun tahun ini, ternyata tidak memberi anggaran besar untuk bedah rumah melalui program atap lantai dinding (aladin).

 

Tahun ini pagu aladin menganggarkan 25 rumah dengan anggaran Rp 500 juta. Menurun drastis dibanding 2022 total bantuan aladin mencapai 5.276 penerima dengan anggaran Rp 105,5 miliar. Padahal, masih ada sekitar 2.000 data usulan bantuan aladin untuk rumah tidak layak belum direalisasikan. Ditargetkan selesai 2024.

 

Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro Imam Sholikin mengatakan, akan menanyakan kepada dinas perumahan kawasan dan permukiman (PKP) dan cipta karya, terkait data usulan. Karena sebelumnya terdapat perbedaan antara data pengusul dengan realita. Sekitar 2.000 data usulan yang masuk nanti akan diseleksi ulang.

- Advertisement -

 

Jika memang berhak menerima, harus dialokasikan. ‘’Prinsip kehati-hatian proses seleksi harus dipakai,’’ ujar politikus asal Kecamatan Tambakrejo tersebut.

 

Menurut dia, tahun lalu jumlah penerimanya besar karena ingin segera dituntaskan terkait kemiskinan. Sekarang turun, tapi bisa juga bertambah karena pengusulan dari desa masih ada. ‘’Juga masih ada anggaran untuk itu,’’ bebernya.

 

Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman (PKP) dan Cipta Karya Zamroni mengatakan, pada 2023 bantuan aladin turun drastis karena fokus untuk sanitasi. Dia mengklaim rumah-rumah membutuhkan bantuan aladin tinggal sedikit. ‘’Sudah digarap banyak tahun-tahun sebelumnya,’’ ujarnya saat diwawancarai awal Februari lalu.

 

Merosotnya pagu aladin karena menurunnya dana dari APBD hanya mencukupi untuk 25 penerima. Satu rumah anggaran aladin Rp 20 juta. Selain dari APBD, bantuan aladin juga berasal dari bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dan corporate social responsibility (CSR). Hanya pada 2023 belum ada informasi mengenai jumlah bantuan digulirkan.

 

‘’Total 25 penerima kemungkinan bisa bertambah jika ada bantuan dari BSPS dan CSR,’’ jelasnya.

 

Zamroni berharap, sisa data sekitar 2.000 bantuan aladin bisa segera direalisasikan. Ditargetkan selesai tahun depan. ‘’Kalau data ini sudah habis. Bisa kembali meminta proposal pengajuan bantuan aladin dari desa,’’ ujarnya. (ewi/rij)

Ilustrasi (Ainur Ochiem/RDR.BJN)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – APBD Bojonegoro 2023 menembus Rp 7,4 triliun tahun ini, ternyata tidak memberi anggaran besar untuk bedah rumah melalui program atap lantai dinding (aladin).

 

Tahun ini pagu aladin menganggarkan 25 rumah dengan anggaran Rp 500 juta. Menurun drastis dibanding 2022 total bantuan aladin mencapai 5.276 penerima dengan anggaran Rp 105,5 miliar. Padahal, masih ada sekitar 2.000 data usulan bantuan aladin untuk rumah tidak layak belum direalisasikan. Ditargetkan selesai 2024.

 

Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro Imam Sholikin mengatakan, akan menanyakan kepada dinas perumahan kawasan dan permukiman (PKP) dan cipta karya, terkait data usulan. Karena sebelumnya terdapat perbedaan antara data pengusul dengan realita. Sekitar 2.000 data usulan yang masuk nanti akan diseleksi ulang.

- Advertisement -

 

Jika memang berhak menerima, harus dialokasikan. ‘’Prinsip kehati-hatian proses seleksi harus dipakai,’’ ujar politikus asal Kecamatan Tambakrejo tersebut.

 

Menurut dia, tahun lalu jumlah penerimanya besar karena ingin segera dituntaskan terkait kemiskinan. Sekarang turun, tapi bisa juga bertambah karena pengusulan dari desa masih ada. ‘’Juga masih ada anggaran untuk itu,’’ bebernya.

 

Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman (PKP) dan Cipta Karya Zamroni mengatakan, pada 2023 bantuan aladin turun drastis karena fokus untuk sanitasi. Dia mengklaim rumah-rumah membutuhkan bantuan aladin tinggal sedikit. ‘’Sudah digarap banyak tahun-tahun sebelumnya,’’ ujarnya saat diwawancarai awal Februari lalu.

 

Merosotnya pagu aladin karena menurunnya dana dari APBD hanya mencukupi untuk 25 penerima. Satu rumah anggaran aladin Rp 20 juta. Selain dari APBD, bantuan aladin juga berasal dari bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dan corporate social responsibility (CSR). Hanya pada 2023 belum ada informasi mengenai jumlah bantuan digulirkan.

 

‘’Total 25 penerima kemungkinan bisa bertambah jika ada bantuan dari BSPS dan CSR,’’ jelasnya.

 

Zamroni berharap, sisa data sekitar 2.000 bantuan aladin bisa segera direalisasikan. Ditargetkan selesai tahun depan. ‘’Kalau data ini sudah habis. Bisa kembali meminta proposal pengajuan bantuan aladin dari desa,’’ ujarnya. (ewi/rij)

Ilustrasi (Ainur Ochiem/RDR.BJN)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Lebih Suka Belajar Bersama

Terus Bersinergi dengan Media


/