BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Raut wajah kebahagiaan ditunjukkan warga Desa Blongsong, Kecamatan Baureno. Kemarin (8/12) mereka menerima sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bojonegoro.
Sertifikat tanah tersebut program pendaftaran tanah sistematis lengkap partisipasi masyarakat (PTSL-PM) 2022. Acara ini berlangsung di Balai Desa Blongsong. Dihadiri Forkopimcam Baureno, Kepala Desa Blongsong, dan masyarakat sekitar.
Kepala Kantor BPN Bojonegoro Andreas Rochmadi mengatakan, ada 794 bidang tanah di Desa Blongsong dibagikan. Di Bojonegoro selama 2022 ada 59 ribuan, tersebar di 58 desa mengikuti program PTSL.
‘’Desa yang belum secepatnya akan diadakan,’’ ujarnya.
Intinya pihak desa memberi permohonan untuk menyertifikatkan, dilampirkan daftar nominasi peserta mengikuti. Beserta peta kerja dibuat pihak desa menunjukkan letak tanah sesuai daftar nominasi dilampirkan. Nanti, pihak BPN memproses dan tinjau lapangan.
Andreas berpesan, sertifikat telah diberikan dijaga dengan hati-hati. Jangan sampai sembarang orang bisa pinjam, melihat atau memfoto.’’Jangan pula sampai rusak apalagi hilang,’’ tambahnya.
Pria asal Solo ini juga menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan sertifikat tanah sebagai modal membuka usaha. Jangan dihabiskan barang konsumtif. ‘’Agar uang dihasilkan terus berputar,’’ jelasnya.
Siti Khotimah warga Desa Blongsong mengapresiasi semua pihak terlibat. Adanya program PTSL ini, dirinya sangat terbantu dan dimudahkan mendapatkan sertifikat. ‘’Terima kasih untuk pihak desa, kecamatan, dan BPN,’’ tuturnya.
Widjiyono warga Desa Blongsong lainnya juga tampak lega. Akhirnya tanah miliknya sudah bersertifikat. Dia berharap program ini terus ada dan memudahkan warga mendapatkan sertifikat. Sehingga kedepan tidak menimbulkan perselisihan antarwarga maupun keluarga. Karena tanahnya sudah bersertifikat resmi. (tih)