’’Meminimalisir tindak pidana.’’
SUDAWAM, Ketua AKD Bojonegoro
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Beberapa kasus korupsi yang menjerat kepala desa di Bojonegoro, perlu mendapat perhatian serius. Asosisasi kepala desa (AKD) harus hadir menekan angkanya.
Ketua AKD Bojonegoro Sudawam mengatakan, seorang pemimpin (kades) harus memiliki jiwa sosial enterpreuner. Sehingga mengantarkan pemimpin yang tidak ada niatan melakukan tindak pidana. “Meminimalisir tindak pidana,’’ katanya.
Di awal kepengurusannya, Kepala Desa Pelem, Kecamatan Purwosari itu meminta para kades harus tetap guyub rukun. Tentu membangun jiwa korsa, dan senasib sepenangungan. Juga AKD merupakan kesatuan yang utuh demi keberlangsung pemerintahan desa.
“Sehingga masyarakat desa lebih sejahtera,” ungkapnya.
Pemilihan ketua baru AKD berlangsung Sabtu (7/1) lalu. Selain pemilihan ketua, posisi wakil ketua yang sebelumnya tidak ada kini dimunculkan.
Sudawam, Kades Pelem, Kecamatan Purwosari terpilih sebagai ketua baru. Setelah mengalahkan Dewi Wulandari yang menjadi wakil ketua pada pemilihan dalam rapar kerja (raker).
Sekretaris AKD Bojonegoeo Edy Sunarto mengatakan pemilihan ketua baru Sabtu lalu dikenedaki oleh forum atau pengurus yang hadir. Walau sebenarnya agenda raker hanya koordinasi untuk evaluasi 2022 dan persiapan kegiatan 2023.
Edy menjelaskan selain pemilihan ketua baru, juga pengisikan posisi wakil ketua hingga perubahan bendahara. Kades Pelem, Sudawam sebagai ketua. Sedangkan wakil ketua diisi Dewi Wulandari Kepala Desa Tlogoagung, Kecamatan Baureno.
“Bendahara diisi Edi Catur yang sebelumnya Ketua AKD Kecamatan Gayam,” jelasnya.
Menurut Edy pergantian ketua dan jajaran karena ketua lama sudah tak menjabat kades. Sedangkan wakil ketua diisi karena sebelumnya tidak ada, dan dalam raker dimunculkan. Kemudian bendahara mengantikan bendahara sebelumnya yang menjadi wakil ketua. (irv/msu)