BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Perbaikan ruang sekolah dengan anggaran dana alokasi khusus (DAK) harus tuntas akhir Oktober ini. Namun, pencairan DAK pendidikan masih minim, hingga kini masih 25 persen dari pagu. Kondisi itu dikhawatirkan bisa memengaruhi progres pengerjaan di lapangan.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Suyanto mengatakan, pencairan DAK masih 25 persen, namun pagu yang 45 persen sudah diajukan. Tetapi, pihaknya optimistis, pengerjaan DAK bisa selesai tepat waktu. Progres di lapangan sudah cukup bagus.
Bahkan, menurut Yanto, bulan ini diperkirakan sudah bisa tuntas. Sehingga, pencairan 100 persen bisa segera dilakukan akhir bulan ini. Masa pengerjaan proyek DAK adalah 90 hari kerja atau tiga bulan. Sehingga, masa pengerjaan hanya tinggal dua bulan ini. Pengerjaan dimulai Agustus lalu. Sehingga, bulan ini harus selesai.
Pengerjaan proyek rehab DAK mulai Rp 100 juta hingga Rp 800 juta per sekolah. Totalnya ada 86 paket pengerjaan di 76 SD dan SMP. Satu sekolah ada yang mendapatkan dua paket proyek. Seperti rehab ruang kelas dan rehab toilet. ‘’Total anggarannya Rp 18 miliar,’’ jelasnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Ibnu Soeyoeti mengatakan, hingga kini penerimaan DAK pendidikan baru 25 persen atau Rp 4,5 miliar. Tahun ini target penerimaan DAK sebesar Rp 18,1 miliar. ‘’Saat ini masih sisa 75 persen lagi,’’ ujar Ibnu.
Ibnu menjelaskan, penerimaan dana transfer DAK beragam. Mulai DAK pendidikan, DAK kesehatan dan KB, DAK bidang air minum, DAK bidang sanitasi, dan DAK bidang pertanian. ‘’Total targetnya Rp 45 miliar. Baru masuk Rp 11 miliar,’’ jelasnya. (zim/rij)
