25 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Waswas Longsor Dekat Tebing Bengawan Solo

Desa Semambung 3 Rumah, Jetak 15 Rumah

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Debit air Bengawan Solo kerap naik turun tentu berimbas terhadap tebing rentan longsor. Ancaman longsor mengintai rumah-rumah di bantaran sungai.

 

Misalnya, tiga rumah di bawah Jembatan Kanor-Rengel.  Tiga rumah di bibir sungai turut Desa Semambung, Kecamatan Kanor, terancam longsor. Bangunan hanya berjarak lima langkah dari bantaran sungai.

 

- Advertisement -

Tulus Cahya salah satu warga Desa Semambung mengatakan, ancaman longsor di desanya sebenarnya sudah ada sejak 2021. Selain derasnya sungai, juga salah satu dampak dari pembangunan. ‘’Mulai tergerus sejak 2021, setelah dibangun jembatan dan air langsung menabrak tebing di sampingnya,” bebernya.

 

Selama ini, menurut Tulus, masih belum ada penanganan karena aktivitas air masih pasang surut. Namun, sudah ada tim badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) ke Desa Semambung melihat kondisi rumah.

 

 

Kepala Desa Semambung Neni Rachmawati mengatakan, rumah di bantaran sungai terancam longsor dan sudah dilaporkan. ‘’Sudah diadukan ke dinas terkait, dan sudah masuk pagu APBD 2023,” jelasnya.

 

Nasib waswas juga dialami warga 15 rumah di Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro Kota. Rumahnya kian berdekatan dengan bibir Bengawan Solo. Warga waswas bila terjadi longsor dadakan. (dan/rij)

Ilustrasi (Ainur Ochiem/RDR.BJN)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Debit air Bengawan Solo kerap naik turun tentu berimbas terhadap tebing rentan longsor. Ancaman longsor mengintai rumah-rumah di bantaran sungai.

 

Misalnya, tiga rumah di bawah Jembatan Kanor-Rengel.  Tiga rumah di bibir sungai turut Desa Semambung, Kecamatan Kanor, terancam longsor. Bangunan hanya berjarak lima langkah dari bantaran sungai.

 

- Advertisement -

Tulus Cahya salah satu warga Desa Semambung mengatakan, ancaman longsor di desanya sebenarnya sudah ada sejak 2021. Selain derasnya sungai, juga salah satu dampak dari pembangunan. ‘’Mulai tergerus sejak 2021, setelah dibangun jembatan dan air langsung menabrak tebing di sampingnya,” bebernya.

 

Selama ini, menurut Tulus, masih belum ada penanganan karena aktivitas air masih pasang surut. Namun, sudah ada tim badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) ke Desa Semambung melihat kondisi rumah.

 

 

Kepala Desa Semambung Neni Rachmawati mengatakan, rumah di bantaran sungai terancam longsor dan sudah dilaporkan. ‘’Sudah diadukan ke dinas terkait, dan sudah masuk pagu APBD 2023,” jelasnya.

 

Nasib waswas juga dialami warga 15 rumah di Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro Kota. Rumahnya kian berdekatan dengan bibir Bengawan Solo. Warga waswas bila terjadi longsor dadakan. (dan/rij)

Ilustrasi (Ainur Ochiem/RDR.BJN)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/