- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Lonjakan pengangguran di Bojonegoro bakal terjadi. Itu karena sejumlah pekerjaan kontruksi minyak bumi dan gas (migas) akan selesai mulai tahun ini. Pemkab diminta membuat program riil untuk mengantisipasi hal itu.
Sekretaris Komisi C DPRD Ahmad Supriyanto mengatakan, jumlah pencari kerja atau pengangguran selama ini cukup tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan selama 2021 ada 8.317 orang pencari kerja. ‘’Itu termasuk banyak,’’ jelasnya.
Menurut politikus Golkar itu, jumlah itu bakal terus bertambah.
- Advertisement -
Bahkan, jumlahnya bisa signifikan. Itu karena ada proyek kontruksi migas tahun ini mulai berakhir. Secara bertahap jumlah tenaga kerja (naker) kontruksi migas bakal dikurangi. ‘’Tentunya itu akan menjadi masalah serius dalam satu atau dua tahun ke depan,’’ jelasnya.
Salah satu bisa dilakukan pemkab dengan antisipasi dan menyiapkan lapangan kerja baru. Tentunya langkah ini tidak bisa mengkaver semua naker jumlahnya ribuan. Sehingga, dibutuhkan solusi lain. Yakni, memberikan pelatihan wirausaha. Para pencari kerja harus diberikan pelatihan wirausaha.
Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Slamet mengatakan, pencari kerja selama dua bulan ini cukup banyak. Namun, diimbangi jumlah lowongan kerja juga cukup banyak. Baik lowongan kerja dari dalam maupun luar daerah. ‘’Ada juga yang berniat menjadi TKI di luar negeri,’’ jelasnya.
Slamet juga mendesak para kontraktor proyek kontruksi untuk menyerap pekerja lokal. Sehingga, serapan tenaga kerja bisa lebih maksimal. Apalagi pekerjaan kontruksi dibiayai APBD selama beberapa tahun ini cukup banyak. ‘’Kami sudah berkoordinasi dengan kepala desa terkait ini,’’ jelasnya. (zim/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Lonjakan pengangguran di Bojonegoro bakal terjadi. Itu karena sejumlah pekerjaan kontruksi minyak bumi dan gas (migas) akan selesai mulai tahun ini. Pemkab diminta membuat program riil untuk mengantisipasi hal itu.
Sekretaris Komisi C DPRD Ahmad Supriyanto mengatakan, jumlah pencari kerja atau pengangguran selama ini cukup tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan selama 2021 ada 8.317 orang pencari kerja. ‘’Itu termasuk banyak,’’ jelasnya.
Menurut politikus Golkar itu, jumlah itu bakal terus bertambah.
- Advertisement -
Bahkan, jumlahnya bisa signifikan. Itu karena ada proyek kontruksi migas tahun ini mulai berakhir. Secara bertahap jumlah tenaga kerja (naker) kontruksi migas bakal dikurangi. ‘’Tentunya itu akan menjadi masalah serius dalam satu atau dua tahun ke depan,’’ jelasnya.
Salah satu bisa dilakukan pemkab dengan antisipasi dan menyiapkan lapangan kerja baru. Tentunya langkah ini tidak bisa mengkaver semua naker jumlahnya ribuan. Sehingga, dibutuhkan solusi lain. Yakni, memberikan pelatihan wirausaha. Para pencari kerja harus diberikan pelatihan wirausaha.
Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Slamet mengatakan, pencari kerja selama dua bulan ini cukup banyak. Namun, diimbangi jumlah lowongan kerja juga cukup banyak. Baik lowongan kerja dari dalam maupun luar daerah. ‘’Ada juga yang berniat menjadi TKI di luar negeri,’’ jelasnya.
Slamet juga mendesak para kontraktor proyek kontruksi untuk menyerap pekerja lokal. Sehingga, serapan tenaga kerja bisa lebih maksimal. Apalagi pekerjaan kontruksi dibiayai APBD selama beberapa tahun ini cukup banyak. ‘’Kami sudah berkoordinasi dengan kepala desa terkait ini,’’ jelasnya. (zim/rij)