TUBAN, Radar Tuban – Penanganan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Tuban akibat sedimentasi sungai semakin optimal. Itu menyusul tambahan dua alat berat pengeruk sedimentasi sungai beserta alat pendukungnya oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Tuban.
Dua alat berat yang didatangkan adalah eksavator seri PC 135 F tipe crawler dan eksavator seri JP 80-8 tipe wheel crawler. Sedangkan alat pendukungnya berupa pontoon, self loader, dan mobile pumps. Pontoon berfungsi mengapungkan eksavator pada sungai. Sedangkan self loader merupakan kendaraan yang berfungsi mengangkut alat berat. Adapun mobile pumps merupakan alat untuk memompa atau menyedot air ketika terjadi genangan.
Kepala DPUPR Tuban Agung Supriyadi mengatakan, dua jenis alat berat tersebut sangat efektif untuk mengeruk sedimentasi sungai. Termasuk sungai-sungai kecil dan saluran di wilayah perkotaan dengan ruang yang sempit. Agung menjelaskan, eksavator seri PC 135 F tipe crawler memiliki ukuran sedang, sehingga cukup efektif untuk mengeruk sedimentasi pada sungai-sungai kecil. Sedangkan eksavator seri JP 80-8 tipe wheel crawler ukurannya lebih kecil lagi. Eksavator jenis ini dilengkapi dengan roda ban karet, sehingga tidak merusak jalan. ‘’Sangat efektif untuk mobilitas (mengeruk sendimentasi pada saluran, Red) di wilayah perkotaan,’’ terang Agung.
Seiring dengan pengadaan alat berat tersebut, kata Agung, nantinya penanggulangan banjir akan semakin efektif. Ini sejalan dengan program Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang ingin segera menyelesaikan persoalan banjir di sejumlah titik di Bumi Ronggolawe, utamanya di wilayah kota. ‘’Mas Bupati ingin proses penanganan banjir berjalan cepat. Karena itu, pemkab harus memiliki alat berat sendiri,’’ tegas Agung.
Lebih lanjut mantan kabag administrasi pembangunan dan unit layanan pengadaan (ULP) setda ini menyampaikan, karena saat ini Pemkab Tuban sudah memiliki alat berat sendiri, maka proses penanganan banjir yang dipicu sedimentasi saluran atau sungai semakin cepat, baik penanganan yang bersifat darurat maupun terprogram. ‘’Mas Bupati ingin semua (penanganan banjir, Red) berjalan cepat,’’ ujar Agung yang kemudian menyampaikan cepatnya realisasi langkah-langkah konkret melalui pengadaan alat berat.
Sebagaimana diketahui, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan perhatian serius terkait persoalan banjir yang kerap terjadi di Tuban, termasuk di wilayah perkotaan. Langkah konkret yang ingin segera dituntaskan Mas Bupati adalah normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan. Karenanya, dibutuhkan alat berat untuk segera menuntaskan problem banjir tersebut.
Datangkan Alat Berat Baru, Percepat Penanganan Banjir

TUBAN, Radar Tuban – Penanganan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Tuban akibat sedimentasi sungai semakin optimal. Itu menyusul tambahan dua alat berat pengeruk sedimentasi sungai beserta alat pendukungnya oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Tuban.
Dua alat berat yang didatangkan adalah eksavator seri PC 135 F tipe crawler dan eksavator seri JP 80-8 tipe wheel crawler. Sedangkan alat pendukungnya berupa pontoon, self loader, dan mobile pumps. Pontoon berfungsi mengapungkan eksavator pada sungai. Sedangkan self loader merupakan kendaraan yang berfungsi mengangkut alat berat. Adapun mobile pumps merupakan alat untuk memompa atau menyedot air ketika terjadi genangan.
Kepala DPUPR Tuban Agung Supriyadi mengatakan, dua jenis alat berat tersebut sangat efektif untuk mengeruk sedimentasi sungai. Termasuk sungai-sungai kecil dan saluran di wilayah perkotaan dengan ruang yang sempit. Agung menjelaskan, eksavator seri PC 135 F tipe crawler memiliki ukuran sedang, sehingga cukup efektif untuk mengeruk sedimentasi pada sungai-sungai kecil. Sedangkan eksavator seri JP 80-8 tipe wheel crawler ukurannya lebih kecil lagi. Eksavator jenis ini dilengkapi dengan roda ban karet, sehingga tidak merusak jalan. ‘’Sangat efektif untuk mobilitas (mengeruk sendimentasi pada saluran, Red) di wilayah perkotaan,’’ terang Agung.
Seiring dengan pengadaan alat berat tersebut, kata Agung, nantinya penanggulangan banjir akan semakin efektif. Ini sejalan dengan program Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang ingin segera menyelesaikan persoalan banjir di sejumlah titik di Bumi Ronggolawe, utamanya di wilayah kota. ‘’Mas Bupati ingin proses penanganan banjir berjalan cepat. Karena itu, pemkab harus memiliki alat berat sendiri,’’ tegas Agung.
Lebih lanjut mantan kabag administrasi pembangunan dan unit layanan pengadaan (ULP) setda ini menyampaikan, karena saat ini Pemkab Tuban sudah memiliki alat berat sendiri, maka proses penanganan banjir yang dipicu sedimentasi saluran atau sungai semakin cepat, baik penanganan yang bersifat darurat maupun terprogram. ‘’Mas Bupati ingin semua (penanganan banjir, Red) berjalan cepat,’’ ujar Agung yang kemudian menyampaikan cepatnya realisasi langkah-langkah konkret melalui pengadaan alat berat.
Sebagaimana diketahui, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan perhatian serius terkait persoalan banjir yang kerap terjadi di Tuban, termasuk di wilayah perkotaan. Langkah konkret yang ingin segera dituntaskan Mas Bupati adalah normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan. Karenanya, dibutuhkan alat berat untuk segera menuntaskan problem banjir tersebut.