25.5 C
Bojonegoro
Thursday, March 23, 2023

Padahal Bojonegoro Penghasil Beras Ketiga Se Jatim

Penduduk Miskin Didominasi Petani

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Angka kemiskinan 2022 masih mencapai 12,21 persen atau sekitar 153,4 ribu penduduk. Penduduk miskin rerata usia 15 tahun ke atas atau usia kerja. Tepatnya sekitar 41,37 persen penduduk miskin usia kerja. Didominasi bekerja sektor pertanian. Padahal, Bojonegoro menjadi kabupaten penyumbang beras.

 

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro tentang Profil Kemiskinan 2022 penduduk miskin usia kerja didominasi pekerja sektor pertanian sekitar 41,37 persen dari penduduk usia 15 tahun ke atas. Sedikit turun dibanding 2021 mencapai 41,66 persen.

 

Awaludin Ridwan dosen Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban mengatakan, sudah pasti penduduk bekerja sektor pertanian mendominasi kemiskinan pada 2022. Terlebih tahun sebelumnya, kemiskinan didominasi sektor tersebut.

- Advertisement -

 

Dosen tinggal di Desa Ngumpakdalem tersebut mengatakan, mulai sumber daya manusia (SDM) atau tingkat pendidikan rerata SD dan SMP. Juga faktor demografi, yaitu umur para petani sudah tua. Perlu munculnya petani milenial. ‘’Perlu memperbanyak sarjana pertanian, peternakan, hingga perikanan,” ujar alumnus Universitas Brawijaya tersebut.

 

Faktor lainnya, luas lahan dimiliki sempit, rerata 0,2 hektare. Lalu, sistem pertanian konvensional, harga pupuk mahal, hingga harga hasil panen fluktuatif. Sehingga kurang menguntungkan. ‘’ Budidaya petani harus menguntungkan dengan harga relatif stabil,” jelasnya.

 

Menurut Ridwan, meningkatkan taraf hidup penduduk sektor pertanian perlu subsidi sarana produksi. Mulai pupuk hingga bibit. Juga mengembangkan mekanisasi pertanian supaya bertani lebih efisien. Serta petani perlu mengoptimalkan pengolahan hasil panen. Baik menjadi barang jadi maupun produk setengah jadi. Sehingga nilai barang bisa lebih tinggi.

 

Padahal, Bojonegoro menjadi daerah dengan luas lahan pertanian tertinggi kedua se-Jatim di bawah Kabupaten Lamongan. Juga produsen padi ketiga terbanyak di Jatim. Namun penduduk miskin masih didominasi dari sektor pertanian.

 

Berdasar data BPS Jatim, publikasi Jatim Dalam Angka 2023, luas lahan pertanian Bojonegoro pada 2022 mencapai 133.739,17 hektare. Lamongan dengan luas 151.263,60 hektare.

Produksi padi Bojonegoro sebesar 715.198,84 ton per-tahun. Lamongan 920.935,59 ton per-tahun dan Ngawi sebesar 785.037,99 ton per-tahun.

 

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Anwar Muhktadho belum menjawab ketika dikonfirmasi terkait penduduk miskin didominasi sektor pertanian. Ketika dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp hanya dibaca. (irv/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Angka kemiskinan 2022 masih mencapai 12,21 persen atau sekitar 153,4 ribu penduduk. Penduduk miskin rerata usia 15 tahun ke atas atau usia kerja. Tepatnya sekitar 41,37 persen penduduk miskin usia kerja. Didominasi bekerja sektor pertanian. Padahal, Bojonegoro menjadi kabupaten penyumbang beras.

 

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro tentang Profil Kemiskinan 2022 penduduk miskin usia kerja didominasi pekerja sektor pertanian sekitar 41,37 persen dari penduduk usia 15 tahun ke atas. Sedikit turun dibanding 2021 mencapai 41,66 persen.

 

Awaludin Ridwan dosen Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban mengatakan, sudah pasti penduduk bekerja sektor pertanian mendominasi kemiskinan pada 2022. Terlebih tahun sebelumnya, kemiskinan didominasi sektor tersebut.

- Advertisement -

 

Dosen tinggal di Desa Ngumpakdalem tersebut mengatakan, mulai sumber daya manusia (SDM) atau tingkat pendidikan rerata SD dan SMP. Juga faktor demografi, yaitu umur para petani sudah tua. Perlu munculnya petani milenial. ‘’Perlu memperbanyak sarjana pertanian, peternakan, hingga perikanan,” ujar alumnus Universitas Brawijaya tersebut.

 

Faktor lainnya, luas lahan dimiliki sempit, rerata 0,2 hektare. Lalu, sistem pertanian konvensional, harga pupuk mahal, hingga harga hasil panen fluktuatif. Sehingga kurang menguntungkan. ‘’ Budidaya petani harus menguntungkan dengan harga relatif stabil,” jelasnya.

 

Menurut Ridwan, meningkatkan taraf hidup penduduk sektor pertanian perlu subsidi sarana produksi. Mulai pupuk hingga bibit. Juga mengembangkan mekanisasi pertanian supaya bertani lebih efisien. Serta petani perlu mengoptimalkan pengolahan hasil panen. Baik menjadi barang jadi maupun produk setengah jadi. Sehingga nilai barang bisa lebih tinggi.

 

Padahal, Bojonegoro menjadi daerah dengan luas lahan pertanian tertinggi kedua se-Jatim di bawah Kabupaten Lamongan. Juga produsen padi ketiga terbanyak di Jatim. Namun penduduk miskin masih didominasi dari sektor pertanian.

 

Berdasar data BPS Jatim, publikasi Jatim Dalam Angka 2023, luas lahan pertanian Bojonegoro pada 2022 mencapai 133.739,17 hektare. Lamongan dengan luas 151.263,60 hektare.

Produksi padi Bojonegoro sebesar 715.198,84 ton per-tahun. Lamongan 920.935,59 ton per-tahun dan Ngawi sebesar 785.037,99 ton per-tahun.

 

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Anwar Muhktadho belum menjawab ketika dikonfirmasi terkait penduduk miskin didominasi sektor pertanian. Ketika dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp hanya dibaca. (irv/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Mewarnai Pemandangan

Terungkap saat Disel Dijual di FB

Amankan Dua Motor tak Standar

Pikap v Motor, Bapak – Anak Tewas


/