BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pemkab Bojonegoro melalui dinas perindustrian dan tenaga kerja kabupaten (dinperinaker) setempat, mengadakan operasi pasar minyak goreng (migor) Sabtu (5/3) lalu.
Kegiatan kali ini diperuntukan bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) perajin olahan makanan. Kegiatan berlokasi di Pasar Wisata Jalan Kopral Kasan Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro Kota.
Kepala Dinperinaker Bojonegoro Welly Fitrama mengatakan, operasi pasar kali ini ditujukan kepada IKM khususnya perajin olahan makanan yang menggunakan migor. Operasi pasar migor ini diharapkan bisa lebih memaksimalkan produksi usaha IKM. Ada 80 IKM yang mendapat migor dengan ukuran 5 liter lebih.
‘’Jumlah total terdapat 334 kardus minyak goreng. Setiap kardusnya berisi 18 liter, total 6.012 liter bagi 80 IKM yang sudah memiliki NIB dan NPWP,’’ tutur Welly.
Pelaku IKM yang membeli harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), NPWP. Dan, membuat surat pernyataan integritas bahwa migor yang dibeli tidak boleh dijual kembali.
‘’Harapan kedepannya, dengan adanya operasi pasar bagi IKM ini, pelaku IKM yang bahan dukungnya dari minyak goreng tidak membeli di operasi pasar minyak goreng 2 literan,’’ tambah Welly.
Welly berpesan kepada semua pelaku IKM yang bahan dukungnya migor agar menyampaikan kepada Dinperinaker tentang kebutuhan minyaknya.
‘’Apabila mereka belum punya NIB kita bantu untuk diberikan fasilitas itu,’’katanya.
Forum IKM Jawa Timur (FIJ) Bojonegoro mendukung penuh adanya operasi pasar migor bagi pelaku IKM ini.
Ketua FIJ Bojonegoro, Silvia Meris Retnowati mengatakan, operasi pasar ini diharapkan dapat membantu pelaku IKM berproduksi normal kembali. Sebab, dengan operasi pasar itu pelaku IKM bisa mendapatkan migor dengan mudah.
‘’Dengan adanya kerjasama yang bagus, forum kami bisa terfasilitasi dan produk-produk dari teman-teman sudah berproduksi kembali,’’ tuturnya.
Meris menjelaskan, anggotanya sangat antusias dengan kegiatan itu. Sebab, sebelumnya untuk mencari migor cukup susah. Harganya pun tinggi. Ia juga berharap agar bisa terjadi kontinuitas untuk mendukung pelaku IKM.
‘’Saya harap, IKM yang belum tergabung dapat bergabung untuk mempermudah fasilitasi, karena banyak program-program bagi para pelaku IKM yang di luar sana mungkin informasinya masih kurang. Tetapi jika sudah menjadi anggota akan lebih mudah mendapat informasi ynag dibutuhkan,” imbuh Meris.
Hal serupa juga diungkapkan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman dan Industri Kreatif (APMMIK) Bojonegoro. Sekretaris APMMIK Selvia Arta mengungkapkan bahwa dengan adanya operasi pasar ini sangat membantu IKM agar bisa berkelanjutan dalam produksinya.
“Karena memang kebutuhan minyak sekarang susah, harapan selanjutnya selama masih seperti ini kita berharap bisa berkelanjutan untuk membantu teman-teman IKM,” ungkap Selvi. (*/zim)