- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pencari kerja di Bojonegoro masih cukup banyak. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Bojonegoro mencatat hingga September lalu ada 1.629 orang mencari pekerjaan. Jumlah itu berdasar surat AK1 atau kartu tanda pencari kerja. Itu menjadi persoalan tersendiri di tengah APBD Bojonegoro begitu tinggi.
Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinperinaker Bojonegoro Slamet mengatakan, setiap bulan selalu ada warga mencari pekerjaan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. ‘’Mulai lulusan sekolah dasar hingga sarjana,’’ jelasnya.
Sejauh ini dari pendidikanya, jumlah paling banyak adalah lulusan SMK. Rerata-rata anak-anak lulusan SMK banyak ingin langsung bekerja. Sedangkan, lulusan SMA cenderung melanjutkan kuliah. ‘’Sarjana juga lumayan banyak,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Tingginya angka pencari kerja biasanya terjadi pada Mei, Juni hingga Juli. Sebab, saat itu banyak siswa lulus sekolah. Mereka biasanya ramai-ramai mencari pekerjaan. Itu membuat jumlah meningkat saat bulan-bulan itu.
Mei lalu, jumlah pencaker mencapai 407 orang. Juni mencapai 260 dan Juli mencapai 247. Sebelum bulan itu jumlah pencaker masih di bawah 200 orang per bulan.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto mengatakan, penyediaan lapangan pekerjaan harus menjadi perhatian serius. ‘’Ini harus menjadi perhatian OPD terkait,’’ jelasnya.
Selain menyediakan akses lowongan pekerjaan, lanjut Sigit, pemkab harus memfasilitasi peningkatan kemampuan warga. Sehingga, warga tidak hanya berburu pekerjaan. Namun, mampu menyiapkan pekerjaan untuk mereka sendiri. ‘’Warga juga harus didorong wirausaha mandiri,’’ jelasnya. (zim/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pencari kerja di Bojonegoro masih cukup banyak. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Bojonegoro mencatat hingga September lalu ada 1.629 orang mencari pekerjaan. Jumlah itu berdasar surat AK1 atau kartu tanda pencari kerja. Itu menjadi persoalan tersendiri di tengah APBD Bojonegoro begitu tinggi.
Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinperinaker Bojonegoro Slamet mengatakan, setiap bulan selalu ada warga mencari pekerjaan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. ‘’Mulai lulusan sekolah dasar hingga sarjana,’’ jelasnya.
Sejauh ini dari pendidikanya, jumlah paling banyak adalah lulusan SMK. Rerata-rata anak-anak lulusan SMK banyak ingin langsung bekerja. Sedangkan, lulusan SMA cenderung melanjutkan kuliah. ‘’Sarjana juga lumayan banyak,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Tingginya angka pencari kerja biasanya terjadi pada Mei, Juni hingga Juli. Sebab, saat itu banyak siswa lulus sekolah. Mereka biasanya ramai-ramai mencari pekerjaan. Itu membuat jumlah meningkat saat bulan-bulan itu.
Mei lalu, jumlah pencaker mencapai 407 orang. Juni mencapai 260 dan Juli mencapai 247. Sebelum bulan itu jumlah pencaker masih di bawah 200 orang per bulan.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto mengatakan, penyediaan lapangan pekerjaan harus menjadi perhatian serius. ‘’Ini harus menjadi perhatian OPD terkait,’’ jelasnya.
Selain menyediakan akses lowongan pekerjaan, lanjut Sigit, pemkab harus memfasilitasi peningkatan kemampuan warga. Sehingga, warga tidak hanya berburu pekerjaan. Namun, mampu menyiapkan pekerjaan untuk mereka sendiri. ‘’Warga juga harus didorong wirausaha mandiri,’’ jelasnya. (zim/rij)