27.8 C
Bojonegoro
Monday, March 20, 2023

Pembibitan Fase Rawan Kematian

- Advertisement -

LELE jantan dan betina yang sudah siap kawin akan dipilih, kemudian dipindahkan ke kolam. Tidak lama kemudian akan bertelur. Dalam waktu sekitar 3-4 jam, telur-telur tersebut selesai dibuahi jantan, esok paginya, lele jantan dan betina, keduanya dipindah ke kolam lain.

 

Dalam waktu semalam, telur-telur yang telah dibu­ahi  akan menetas. ‘’Dalam fase bertelur berhasil, tapi dalam penetasan tidak semua telur menetas,’’ ujar Didik Mukriyanto.

 

- Advertisement -

Dari usia pertama menetas, tiga hari selanjutnya lele baru akan dikasih makan dengan cacing sutra. Setelah satu minggu memakan cacing sutra, baru diganti dengan makanan pabrik. ‘’Kalau langsung dikasih makanan pabrik tidak akan kuat,’’ katanya.

 

Dia menambahkan, dalam fase pembibitan, apabila dalam usia 1 hingga 2 minggu tidak terjadi masalah, dapat dipastikan akan aman. Karena fase-fase rawan kematian adalah ketika fase pembibitan pada usia 1 hingga 2 minggu.

 

Dia menjelaskan, tingkat kegagalan paling kritis adalah pada saat pembibitan pertama. Terlebih sejauh ini masih mendatangkan bibit dari luar sehingga perlu adanya adaptasi. Selain itu, juga tidak tahu kualitas bibit dari luar tersebut seperti apa.

 

Dalam perjalanan,  juga tidak pasti bibit tersebut dalam keadaan sehat. Bahkan terkadang ada juga yang didoping. Jadi, awalnya sehat, tapi ketika efeknya sudah habis. Maka, lele-lele tersebut akan menggantung. ‘’Nggan­tung, muter-mu­ter, terus mati,’’ bebernya.

 

Saat ini, DM Fish Academy mendatangkan bibit dari Kediri. Bibit ini dijamin aman karena sudah bekerja sama dengan baik. Setiap dua minggu sekali, bibit akan datang sebanyak 100 ribu – 110 ribu dalam sekali datang.

 

Untuk limbah lele-lele yang mati akan diolah kembali dan dijadikan sebagai pakan. Dalam pembudiyaan ikan lele ini, pemberian pakan harus teratur sesuai dengan jam. Yakni, jam 08.00 pagi dan 15.00 sore. Untuk jumlah total pakan perhari rerata menghabiskan sekitar 6 kwintal. ‘’Dalam tahap pembesaran lele juga ada puasanya, yakni satu minggu sekali. Dengan tujuan untuk membersihkan bagian dalam lele dan merawat air,’’ jelasnya.

Setelah memasuki usia dua bulan atau sekitar 60-70 hari, lele akan dipanen. Untuk pemasaran, saat ini masih dalam wilayah lokal, yakni Bojonegoro dan Tuban. Terdapat 4 pedagang atau tengkulak yang membeli lele di DM Fish Academy. Apabila keempat pedagang tersebut mengambil semua, maka bisa mencapai sekitar 1 ton lebih. ‘’Tapi rerata panen perhari sekitar 3-4 kuintal,’’ ujarnya.

 

SIAP EKSPOR: Ikan lele dalam kemasasan frozen food siap diekspor. (ISTIMEWA FOR RDR.BJN)

Fokus Lele Jenis Sangkuriang dan Masamo

Budidaya ikan lele di DM Fish Academy mulai berjalan pada Juli 2021. Setelah dilakukan pembangunan sekitar 2 tahun, tepatnya pada akhir 2019 hingga selesai. Dengan luas tanah sekitar 8 ribu meter persegi. Terdapat sebanyak 46 kolam pembenihan dan 109 kolam pembesaran.

 

Untuk kolam pembesaran terdapat enam blok, di antaranya Blok A, Blok B, Blok C, Blok D, Blok E, dan Blok F. Setiap bloknya ada satu pekerja, sehingga untuk kolam pembesaran sendiri ada sekitar 7 orang yang mengurusnya.

 

‘’Satu blok terdapat sekitar 18 hingga 20 kolam. Setiap kolamnya berisi 5.000 ikan lele,’’ ujar Toha Ma’sum

 

Terdapat dua jenis ikan lele dibudidayakan di DM Fish Academy. Yakni, jenis sangkuriang berasal dari Sukabumi dan jenis masamo berasal dari Malang. Ikan lele jenis masamo pertumbuhannya lebih cepat dibanding jenis sangkuriang. Selain itu, jenis masamo juga lebih tahan terhadap penyakit. (ewi/msu)

LELE jantan dan betina yang sudah siap kawin akan dipilih, kemudian dipindahkan ke kolam. Tidak lama kemudian akan bertelur. Dalam waktu sekitar 3-4 jam, telur-telur tersebut selesai dibuahi jantan, esok paginya, lele jantan dan betina, keduanya dipindah ke kolam lain.

 

Dalam waktu semalam, telur-telur yang telah dibu­ahi  akan menetas. ‘’Dalam fase bertelur berhasil, tapi dalam penetasan tidak semua telur menetas,’’ ujar Didik Mukriyanto.

 

- Advertisement -

Dari usia pertama menetas, tiga hari selanjutnya lele baru akan dikasih makan dengan cacing sutra. Setelah satu minggu memakan cacing sutra, baru diganti dengan makanan pabrik. ‘’Kalau langsung dikasih makanan pabrik tidak akan kuat,’’ katanya.

 

Dia menambahkan, dalam fase pembibitan, apabila dalam usia 1 hingga 2 minggu tidak terjadi masalah, dapat dipastikan akan aman. Karena fase-fase rawan kematian adalah ketika fase pembibitan pada usia 1 hingga 2 minggu.

 

Dia menjelaskan, tingkat kegagalan paling kritis adalah pada saat pembibitan pertama. Terlebih sejauh ini masih mendatangkan bibit dari luar sehingga perlu adanya adaptasi. Selain itu, juga tidak tahu kualitas bibit dari luar tersebut seperti apa.

 

Dalam perjalanan,  juga tidak pasti bibit tersebut dalam keadaan sehat. Bahkan terkadang ada juga yang didoping. Jadi, awalnya sehat, tapi ketika efeknya sudah habis. Maka, lele-lele tersebut akan menggantung. ‘’Nggan­tung, muter-mu­ter, terus mati,’’ bebernya.

 

Saat ini, DM Fish Academy mendatangkan bibit dari Kediri. Bibit ini dijamin aman karena sudah bekerja sama dengan baik. Setiap dua minggu sekali, bibit akan datang sebanyak 100 ribu – 110 ribu dalam sekali datang.

 

Untuk limbah lele-lele yang mati akan diolah kembali dan dijadikan sebagai pakan. Dalam pembudiyaan ikan lele ini, pemberian pakan harus teratur sesuai dengan jam. Yakni, jam 08.00 pagi dan 15.00 sore. Untuk jumlah total pakan perhari rerata menghabiskan sekitar 6 kwintal. ‘’Dalam tahap pembesaran lele juga ada puasanya, yakni satu minggu sekali. Dengan tujuan untuk membersihkan bagian dalam lele dan merawat air,’’ jelasnya.

Setelah memasuki usia dua bulan atau sekitar 60-70 hari, lele akan dipanen. Untuk pemasaran, saat ini masih dalam wilayah lokal, yakni Bojonegoro dan Tuban. Terdapat 4 pedagang atau tengkulak yang membeli lele di DM Fish Academy. Apabila keempat pedagang tersebut mengambil semua, maka bisa mencapai sekitar 1 ton lebih. ‘’Tapi rerata panen perhari sekitar 3-4 kuintal,’’ ujarnya.

 

SIAP EKSPOR: Ikan lele dalam kemasasan frozen food siap diekspor. (ISTIMEWA FOR RDR.BJN)

Fokus Lele Jenis Sangkuriang dan Masamo

Budidaya ikan lele di DM Fish Academy mulai berjalan pada Juli 2021. Setelah dilakukan pembangunan sekitar 2 tahun, tepatnya pada akhir 2019 hingga selesai. Dengan luas tanah sekitar 8 ribu meter persegi. Terdapat sebanyak 46 kolam pembenihan dan 109 kolam pembesaran.

 

Untuk kolam pembesaran terdapat enam blok, di antaranya Blok A, Blok B, Blok C, Blok D, Blok E, dan Blok F. Setiap bloknya ada satu pekerja, sehingga untuk kolam pembesaran sendiri ada sekitar 7 orang yang mengurusnya.

 

‘’Satu blok terdapat sekitar 18 hingga 20 kolam. Setiap kolamnya berisi 5.000 ikan lele,’’ ujar Toha Ma’sum

 

Terdapat dua jenis ikan lele dibudidayakan di DM Fish Academy. Yakni, jenis sangkuriang berasal dari Sukabumi dan jenis masamo berasal dari Malang. Ikan lele jenis masamo pertumbuhannya lebih cepat dibanding jenis sangkuriang. Selain itu, jenis masamo juga lebih tahan terhadap penyakit. (ewi/msu)

Artikel Terkait

Most Read

31 Peserta Tak Ikuti Tes

Target Vaksin 73.239 Anak

Artikel Terbaru

Suka Dengerin Musik Rock

Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil


/