Warga Syukuran dengan Gelar Wayang dan Salawatan
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Aura bahagia terpancar dari masyarakat Desa Kuniran, Kecamatan Purwosari saat pembagian sertifikat tanah Kamis (2/2) lalu.
Pemerintah Desa (Pemdes) Kuniran bersama Badan Petanahan Nasional (BPN) Bojonegopo membagikan sebanyak 2.688 sertifikat kepada warga dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2022.
Kebahagiaan warga diwujudkan dengan sykuran dengan menggelar wayang kulit dan salawatan.
Pembagian sertifikat dari PTSL dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Purwosari. Mulai dari Sekretaris Kecamatan, Kepala Polsek, dan Komandan Koramil Purwosari, hingga BPN Bojonegoro. Juga ribuan penerima sertifikat tanah dari program PTSL.
Kepala Desa Kuniran Habibur Rohman, S.H.I. mengapresiasi sebesar-besarnya atas terlaksana dan suksesnya PTSL di desanya. Kuota PTSL di Desa Kuniran termasuk paling tinggi se-wilayah Bojonegoro, yaitu 2.688 sertifikat.
‘’Paling tinggi dan menjadi sebuah prestasi,” ungkap pria akrab disapa Gus Lurah itu.
Alumni Unugiri Bojonegoro itu menjelaskan, tidak ada pemohon yang terlewatkan, semua sertifikat jadi dan PTSL sukses. Sehingga semua masyarakat Desa Kuniran harus bersyukur.
Habib berterima kasih sebesar-besarnya kepada jajaran pemdes. Lalu BPN, telah membina selama berbulan-bulan hingga saat ini. Juga tim pengumpul data yang berjibaku sejak 2020 sampai PTSL selesai.
Gus Lurah merasa bahagia dan bangga dengan masyarakat Desa Kuniran. Semua sayuk dan rukun. Sehingga apresiasi besar diberikan untuk masyarakat.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Purwosari Achmad Suyono, SE.MM mengatakan, yakin masyarakat Desa Kuniran penerima program PTSL bahagia. Terlebih sejak pagi sudah antusias dalam menerima sertifikat tanah.
‘’Kuniran semarak warganya bahagia,” jelasnya.
Achmad Suyono menjelaskan, di Desa Kuniran pemohon dan penerima mencapai 2.688 orang. Sehingga perlu diapresiasi.
Pelaksanaan PTSL merupakan proses panjang dari permohonan hingga sekarang penerimaan. PTSL kewajiban pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat.
‘’Aset (masyarakat) berupa lahan sudah memiliki kekuatan hukum tetap,” terangnya.
Sehingga patut disyukuri bersama mendapat program PTSL. Terlebih kuota paling besar di Bojonegoro pada 2022.
‘’Terima kasih BPN Bojonegoro sudah mengawal dari proses awal hingga penyerahan sertifikat,” ungkapnya.
Ketua Ajudikasi BPN Bojonegoro Andik Setiya Riewanto mengatakan, perjuangan panjang program PTSL di Desa Kuniran. Terlebih mundur sejak 2020 menjadi 2022 akibat pandemi korona. Akhirnya terlaksana setelah difasilitasi pemdes dan kelompok masyarakat (pokmas) Desa Kuniran.
Andik menjelaskan perlu dipahami dan tolong dicek nama maupun gambar pada sertifikat tanah. Ketika ada kesalahan bisa dikumpulkan di desa. Lalu akan dibetulkan sesuai ketentuannya. Juga sertifikat dipegang sebagai mana mestinya, surat berharga. (irv/msu)