- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pengisian Bendungan Gongseng sudah hampir penuh. Namun, bendungan diresmikan Presiden Joko Widodo, 30 November lalu itu belum bisa dioperasionalkan. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo belum mengajukan izin operasional ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
‘’Pengisian harus penuh dan meluber dulu. Baru bisa mengajukan izin operasional,’’ ungkap PPK Bendungan 1 BBWS Bengawan Solo Rifki Maulana.
Rifki menjelaskan, saat ini proses pengisian sudah hampir penuh. Sekitar 90 persen kapasitas waduk sudah terisi. Bila kapasitas akan penuh, akan diajukan izin operasional. ‘’Syarat pengajuan izin operasional, isinya harus penuh dulu,’’ jelasnya.
Bendungan Gongseng berkapasitas 22 juta meter kubik air. Bendungan itu akan mengalir ke Kali Pacal. Sama dengan aliran Waduk Pacal. Bendungan ini juga akan digunakan sumber baku air bersih. Rencananya PDAM menggunakan air Waduk Pacal mengaliri pelanggannya. ‘’Nanti itu akan ada instalasinya sendiri,’’ jelasnya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air Erick Firdaus menjelaskan, Bojonegoro memiliki sejumlah waduk atau bendungan cukup besar. Selain Bendungan Gongseng dan Pacal, juga masih ada Waduk Nglambangan. Lokasinya di Kecamatan Ngambon. ‘’Juga ada Bendungan Gerak di Kalitidu,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Ke depan, lanjutnya, akan ada Waduk Pejok di Wilayah Kepohbaru. Saat ini masih proses persiapan. Juga akan ada Bendungan Karangnongko rencananya akan menjadi proyek staragis nasional (PSN) di Bojonegoro.
Erick menuturkan, selain membantu irigasi pertanian, waduk juga berfungsi pengendali banjir. Misalnya di Bendungan Gerak Bengawan Solo, saat air tinggi pintu air tidak dibuka semua. Sehingga, banjir bisa dikendalikan.
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pengisian Bendungan Gongseng sudah hampir penuh. Namun, bendungan diresmikan Presiden Joko Widodo, 30 November lalu itu belum bisa dioperasionalkan. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo belum mengajukan izin operasional ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
‘’Pengisian harus penuh dan meluber dulu. Baru bisa mengajukan izin operasional,’’ ungkap PPK Bendungan 1 BBWS Bengawan Solo Rifki Maulana.
Rifki menjelaskan, saat ini proses pengisian sudah hampir penuh. Sekitar 90 persen kapasitas waduk sudah terisi. Bila kapasitas akan penuh, akan diajukan izin operasional. ‘’Syarat pengajuan izin operasional, isinya harus penuh dulu,’’ jelasnya.
Bendungan Gongseng berkapasitas 22 juta meter kubik air. Bendungan itu akan mengalir ke Kali Pacal. Sama dengan aliran Waduk Pacal. Bendungan ini juga akan digunakan sumber baku air bersih. Rencananya PDAM menggunakan air Waduk Pacal mengaliri pelanggannya. ‘’Nanti itu akan ada instalasinya sendiri,’’ jelasnya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air Erick Firdaus menjelaskan, Bojonegoro memiliki sejumlah waduk atau bendungan cukup besar. Selain Bendungan Gongseng dan Pacal, juga masih ada Waduk Nglambangan. Lokasinya di Kecamatan Ngambon. ‘’Juga ada Bendungan Gerak di Kalitidu,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Ke depan, lanjutnya, akan ada Waduk Pejok di Wilayah Kepohbaru. Saat ini masih proses persiapan. Juga akan ada Bendungan Karangnongko rencananya akan menjadi proyek staragis nasional (PSN) di Bojonegoro.
Erick menuturkan, selain membantu irigasi pertanian, waduk juga berfungsi pengendali banjir. Misalnya di Bendungan Gerak Bengawan Solo, saat air tinggi pintu air tidak dibuka semua. Sehingga, banjir bisa dikendalikan.