ASPROV PSSI Jatim sadar bahwa keputusannya terkait Persibo ini bakal ramai. Namun, itulah keputusan diambil Komdis Asprov PSSI Jatim dalam menangani laporan mendera Persibo. Asprov PSSI Jatim siap menerima banding dari manajemen Persibo.
‘’Kami sudah menerima surat banding dari manajemen Persibo,’’ kata Sekjen Asprov PSSI Jatim Diyan Puspito Rini kemarin.
Rini mengakui, insiden tertukarnya kostum dua pemain Persibo bukanlah sebuah kesengajaan. Itu terlihat dari pihak Persibo justru melaporkan itu ke pengawas pertandingan. Namun, tindakan pengawas pertandingan yang membiarkan hal itu juga sebuah kesalahan.
‘’Kami sudah memberikan sanksi pada orang kami yang menjadi pengawas pertandingan,’’ ungkapnya.
Rini menjelaskan, meskipun itu bukanlah sebuah kesengajaan, namun komdis menilai itu tetap sebuah kesalahan. Tidak mengurangi kedudukan hukumnya.
Keputusan sanksi untuk Persibo diberikan melalui rapat cukup lama. Ada pengurus yang setuju dan yang menolak. Namun, hasil akhir Komdis Asprov PSSI Jatim memutuskan sanksi untuk Persibo itu.
Sebelum menjatuhkan sanksi, menurut Rini, komdis sudah memanggil semua pihak berkaitan. Mulai manajemen, pelatih, dan pemain Persibo. Juga memanggil pelapor dari Mitra Surabaya dan pengawas pertandingan.
Setelah pemanggilan itu dilakukan rapat internal Komdis Asprov PSSI Jatim untuk menentukan sanksi itu. Rapat dilakukan pukul 18.00 Jumat (3/12) hingga tengah malam. Pukul 01.00 dini hari keputusan sanksi itu dikirimkan ke manajamen Persibo.
‘’Kami sudah bersurat resmi ke manajemen Persibo. Pasal-pasal yang dilanggar sudah kami jelaskan,’’ ujarnya.
Namun, Rini menolak membeberkan pasal-pasal berapa saja yang dilanggar Persibo dalam insiden itu. Sebab, dokumen itu tidak untuk dipublikasi ke media. Dokumen itu hanya untuk manajemen Persibo.
Meski sudah memberikan keputusan sanksi, Asprov PSSI Jatim tetap memberlakukan asas praduga tak bersalah. Karena itu, pihaknya menerima dengan lapang dada atas banding dari manajemen Persibo. ‘’Surat bandingnya sudah kami terima,’’ ujarnya.
Rini mengakui tim Persibo sudah fair dalam insiden itu. Itu setelah tim Persibo melaporkan adanya tertukarnya kostum itu. Justru tim lawan, Mitra Surabaya baru tahu setelah Persibo melapor. Namun, tidak ada mekanisme mengatur mengganti kostum saat pertandingan berlangsung.
Terkait kasus serupa di Liga 1, Rini menyatakan bahwa keputusan asprov PSSI tidak mengacu pusat atau liga lain. Pihaknya hanya mengacu aturan berlaku. Sehingga, keputusan diambil sesuai aturan ditetapkan. ‘’Memang ada tingkat kesalahan berbeda-beda. Kami rasa sudah mengambil keputusan sesuai aturan,’’ jelasnya.
Akui Ada Pengurus yang Setuju dan Menolak

ASPROV PSSI Jatim sadar bahwa keputusannya terkait Persibo ini bakal ramai. Namun, itulah keputusan diambil Komdis Asprov PSSI Jatim dalam menangani laporan mendera Persibo. Asprov PSSI Jatim siap menerima banding dari manajemen Persibo.
‘’Kami sudah menerima surat banding dari manajemen Persibo,’’ kata Sekjen Asprov PSSI Jatim Diyan Puspito Rini kemarin.
Rini mengakui, insiden tertukarnya kostum dua pemain Persibo bukanlah sebuah kesengajaan. Itu terlihat dari pihak Persibo justru melaporkan itu ke pengawas pertandingan. Namun, tindakan pengawas pertandingan yang membiarkan hal itu juga sebuah kesalahan.
‘’Kami sudah memberikan sanksi pada orang kami yang menjadi pengawas pertandingan,’’ ungkapnya.
Rini menjelaskan, meskipun itu bukanlah sebuah kesengajaan, namun komdis menilai itu tetap sebuah kesalahan. Tidak mengurangi kedudukan hukumnya.
Keputusan sanksi untuk Persibo diberikan melalui rapat cukup lama. Ada pengurus yang setuju dan yang menolak. Namun, hasil akhir Komdis Asprov PSSI Jatim memutuskan sanksi untuk Persibo itu.
Sebelum menjatuhkan sanksi, menurut Rini, komdis sudah memanggil semua pihak berkaitan. Mulai manajemen, pelatih, dan pemain Persibo. Juga memanggil pelapor dari Mitra Surabaya dan pengawas pertandingan.
Setelah pemanggilan itu dilakukan rapat internal Komdis Asprov PSSI Jatim untuk menentukan sanksi itu. Rapat dilakukan pukul 18.00 Jumat (3/12) hingga tengah malam. Pukul 01.00 dini hari keputusan sanksi itu dikirimkan ke manajamen Persibo.
‘’Kami sudah bersurat resmi ke manajemen Persibo. Pasal-pasal yang dilanggar sudah kami jelaskan,’’ ujarnya.
Namun, Rini menolak membeberkan pasal-pasal berapa saja yang dilanggar Persibo dalam insiden itu. Sebab, dokumen itu tidak untuk dipublikasi ke media. Dokumen itu hanya untuk manajemen Persibo.
Meski sudah memberikan keputusan sanksi, Asprov PSSI Jatim tetap memberlakukan asas praduga tak bersalah. Karena itu, pihaknya menerima dengan lapang dada atas banding dari manajemen Persibo. ‘’Surat bandingnya sudah kami terima,’’ ujarnya.
Rini mengakui tim Persibo sudah fair dalam insiden itu. Itu setelah tim Persibo melaporkan adanya tertukarnya kostum itu. Justru tim lawan, Mitra Surabaya baru tahu setelah Persibo melapor. Namun, tidak ada mekanisme mengatur mengganti kostum saat pertandingan berlangsung.
Terkait kasus serupa di Liga 1, Rini menyatakan bahwa keputusan asprov PSSI tidak mengacu pusat atau liga lain. Pihaknya hanya mengacu aturan berlaku. Sehingga, keputusan diambil sesuai aturan ditetapkan. ‘’Memang ada tingkat kesalahan berbeda-beda. Kami rasa sudah mengambil keputusan sesuai aturan,’’ jelasnya.