32.4 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Komisioner dan Staf KPUK Tuban Diduga Terpapar Covid-19

- Advertisement -

Radar Tuban – Ketatnya penerapan protokol kesehatan (prokes) di kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Tuban tak menjadikan kantor lembaga penyelenggara pemilu tersebut aman dari serangan virus korona. Dugaan terpaparnya salah seorang komisioner dan staf KPUK setempat membuktikan benteng yang dibangun lembaga tersebut tetap mampu ditembus.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Divisi Perencanaan Data KPUK Tuban Moh. Nurokhib tak mengelak terpaparnya seorang komisioner dan staf KPUK. Dikatakan dia, yang bersangkutan sudah melakukan isolasi. Staf sekretariat yang terpapar melakukan isolasi sejak Kamis (3/12). Sedangkan komisioner mulai melakukan isolasi tadi pagi (kemarin).

‘’Semua komisioner, staf yang lain sudah melakukan rapid test dan hasilnya non reaktif,’’ ujar dia. Apakah diterapkan kebijakan khusus setelah dua penghuni gedung KPUK Tuban terpapar? Disampaikan Nurokhib, kemarin (4/12) kantornya dilakukan sterilisasi selama sekitar empat jam dengan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruang.

Dikonfirmasi wartawan koran ini terkait dugaan terpaparnya dua penghuni kantor KPUK Tuban, juru bicara Satgas Covid Tuban Endah Nurul Kumarijati tidak membenarkan maupun mengelak. Dia hanya menyampaikan permohonan doa. ‘’Sedang penegakan diagnosa, Mas. Mohon doanya,’’ jawab dia singkat via pesan WhatsApp.

Ditanya lebih lanjut, Endah sapaan akrabnya tak menjelaskan secara detail. ‘’Ya sesuai dengan ketentuan pelaksanaan, dalam masa menunggu hasil pun harus karantina,’’ jelas sekretaris Dinkes Tuban itu yang kemudian menyampaikan yang bersangkutan melakukan karantina sejak kemarin (4/12).

- Advertisement -

Ditanya hasil rapit test maupun swab test terhadap keduanya, Endah tak memberikan jawaban. Begitu juga terkait hasil tracking, dia hanya menyampaikan, tracking baru berjalan kemarin, sehingga belum bisa diambil kesimpulan. Apakah satgas menetapkan ketentuan lockdown atau kebijakan lain setelah muncul dugaan terkonfirmasi covid di kantor KPUK Tuban?

Endang menjelaskan, lockdown itu dilakukan bila pada kondisi ada yang positif. Dan, yang positif itu kontak dengan banyak orang di sana. ‘’Setiap orang kontak kan harus karantina. Kalau banyak yang karantina, maka tidak ada yang bisa masuk atau melayani maka itu dibutuhkan lockdown,’’ terang dia. Sampai berita ini ditulis, Ketua KPUK Tuban Fatkul Iksan belum bisa dikonfirmasi.

Radar Tuban – Ketatnya penerapan protokol kesehatan (prokes) di kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Tuban tak menjadikan kantor lembaga penyelenggara pemilu tersebut aman dari serangan virus korona. Dugaan terpaparnya salah seorang komisioner dan staf KPUK setempat membuktikan benteng yang dibangun lembaga tersebut tetap mampu ditembus.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Divisi Perencanaan Data KPUK Tuban Moh. Nurokhib tak mengelak terpaparnya seorang komisioner dan staf KPUK. Dikatakan dia, yang bersangkutan sudah melakukan isolasi. Staf sekretariat yang terpapar melakukan isolasi sejak Kamis (3/12). Sedangkan komisioner mulai melakukan isolasi tadi pagi (kemarin).

‘’Semua komisioner, staf yang lain sudah melakukan rapid test dan hasilnya non reaktif,’’ ujar dia. Apakah diterapkan kebijakan khusus setelah dua penghuni gedung KPUK Tuban terpapar? Disampaikan Nurokhib, kemarin (4/12) kantornya dilakukan sterilisasi selama sekitar empat jam dengan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruang.

Dikonfirmasi wartawan koran ini terkait dugaan terpaparnya dua penghuni kantor KPUK Tuban, juru bicara Satgas Covid Tuban Endah Nurul Kumarijati tidak membenarkan maupun mengelak. Dia hanya menyampaikan permohonan doa. ‘’Sedang penegakan diagnosa, Mas. Mohon doanya,’’ jawab dia singkat via pesan WhatsApp.

Ditanya lebih lanjut, Endah sapaan akrabnya tak menjelaskan secara detail. ‘’Ya sesuai dengan ketentuan pelaksanaan, dalam masa menunggu hasil pun harus karantina,’’ jelas sekretaris Dinkes Tuban itu yang kemudian menyampaikan yang bersangkutan melakukan karantina sejak kemarin (4/12).

- Advertisement -

Ditanya hasil rapit test maupun swab test terhadap keduanya, Endah tak memberikan jawaban. Begitu juga terkait hasil tracking, dia hanya menyampaikan, tracking baru berjalan kemarin, sehingga belum bisa diambil kesimpulan. Apakah satgas menetapkan ketentuan lockdown atau kebijakan lain setelah muncul dugaan terkonfirmasi covid di kantor KPUK Tuban?

Endang menjelaskan, lockdown itu dilakukan bila pada kondisi ada yang positif. Dan, yang positif itu kontak dengan banyak orang di sana. ‘’Setiap orang kontak kan harus karantina. Kalau banyak yang karantina, maka tidak ada yang bisa masuk atau melayani maka itu dibutuhkan lockdown,’’ terang dia. Sampai berita ini ditulis, Ketua KPUK Tuban Fatkul Iksan belum bisa dikonfirmasi.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/