24.7 C
Bojonegoro
Tuesday, March 21, 2023

Darurat Covid, Warga Desa Dilarang Gelar Hajatan

- Advertisement -

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meminta diberlakukan lockdown mikro di Desa Sidodowo. Pemberlakuan itu untuk memutus rantai penularan virus Covid-19. “Pak Bupati menginstruksikan lockdown untuk melokalisir penyebaran,” ujar Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bakhtiar kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

Dia mengatakan, tim satgas melakukan tracing, testing dan treatment terhadap warga setempat. Juga, penyemprotan disinfektan dan fogging untuk setiap rumah. Arif menjelaskan, bila suatu desa atau RT memberlakukan PPKM mikro ketat, maka otomatis kegiatan hajatan tidak diperbolehkan karena disesuaikan dengan zona wilayah.

Sementara desa yang statusnya hijau, diperbolehkan melakukan hajatan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Dikonfi rmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufi k Hidayat menjelaskan, saat ini sudah dilakukan disinfeksi dan fogging secara berkala.

Apabila ditemukan warga sakit, segera melakukan pemeriksaan. Warga yang tidak memiliki keluhan, sebaiknya karantina mandiri untuk memutus rantai penularan. Sementara warga yang positif dan tidak bisa melakukan karantina mandiri, bisa dikarantina di rusunawa. “Sudah kita siapkan tempat, jangan sampai ada tambahan kasus lagi,” ujarnya.

Taufik belum bisa memastikan apakah kemunculan kasus ini karena ada varian baru dari Covid-19. Menurut dia, lonjakan kasus ini berdasarkan hasil rapid antigen yang dilakukan tim. Hasil akhir tetap menunggu Litbangkes. Saat ini, dua warga meninggal yang sudah dinyatakan positif.

- Advertisement -

Dia meminta warga setempat untuk tidak melakukan aktivitas keluar desa sementara waktu. Taufi k juga mengingatkan protokol kesehatan, mulai penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kabupaten Lamongan, testing dan tracing yang dilakukan Kamis (3/6) menemukan 35 suspek.

Mereka berasal dari 4 dari sepuluh dusun di desa setempat. Dari jumlah itu, 15 warga dinyatakan negatif, dan 20 orang lainnya positif. Bahkan, kondisi dua orang sesak dan lemas. Namun, keduanya menolak dirujuk. Tim satgas menduga penularan tiga orang yang meninggal dari acara hajatan dan dua kematian tanpa pemulasaran prokes.

Namun, Tim Satgas Covid-19 Lamongan Muslimin menjelaskan perkembangan terbaru kemarin petang. Menurut dia, berdasarkan data yang diperolehnya dari bidan setempat, orang dengan gejala mencapai 300 orang. Saat ini, sebagian warga menjalani isolasi di rumah sakit.

Di antaranya lima orang di Rumah Sakit Ngimbang dan tiga orang di RSUD Soegiri. ‘’RS lapangan Karangkembang dan klinik juga ada, termasuk puskesmas di Bojonegoro ada dua. Total sebenarnya ada 41 orang,’’ jelasnya.

Hingga kemarin pukul 17.00, enam warga dinyatakan meninggal. “Data (warga dengan gejala) masih berubah terus dan masih diupayakan untuk penyekatan,” katanya.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meminta diberlakukan lockdown mikro di Desa Sidodowo. Pemberlakuan itu untuk memutus rantai penularan virus Covid-19. “Pak Bupati menginstruksikan lockdown untuk melokalisir penyebaran,” ujar Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bakhtiar kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

Dia mengatakan, tim satgas melakukan tracing, testing dan treatment terhadap warga setempat. Juga, penyemprotan disinfektan dan fogging untuk setiap rumah. Arif menjelaskan, bila suatu desa atau RT memberlakukan PPKM mikro ketat, maka otomatis kegiatan hajatan tidak diperbolehkan karena disesuaikan dengan zona wilayah.

Sementara desa yang statusnya hijau, diperbolehkan melakukan hajatan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Dikonfi rmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufi k Hidayat menjelaskan, saat ini sudah dilakukan disinfeksi dan fogging secara berkala.

Apabila ditemukan warga sakit, segera melakukan pemeriksaan. Warga yang tidak memiliki keluhan, sebaiknya karantina mandiri untuk memutus rantai penularan. Sementara warga yang positif dan tidak bisa melakukan karantina mandiri, bisa dikarantina di rusunawa. “Sudah kita siapkan tempat, jangan sampai ada tambahan kasus lagi,” ujarnya.

Taufik belum bisa memastikan apakah kemunculan kasus ini karena ada varian baru dari Covid-19. Menurut dia, lonjakan kasus ini berdasarkan hasil rapid antigen yang dilakukan tim. Hasil akhir tetap menunggu Litbangkes. Saat ini, dua warga meninggal yang sudah dinyatakan positif.

- Advertisement -

Dia meminta warga setempat untuk tidak melakukan aktivitas keluar desa sementara waktu. Taufi k juga mengingatkan protokol kesehatan, mulai penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kabupaten Lamongan, testing dan tracing yang dilakukan Kamis (3/6) menemukan 35 suspek.

Mereka berasal dari 4 dari sepuluh dusun di desa setempat. Dari jumlah itu, 15 warga dinyatakan negatif, dan 20 orang lainnya positif. Bahkan, kondisi dua orang sesak dan lemas. Namun, keduanya menolak dirujuk. Tim satgas menduga penularan tiga orang yang meninggal dari acara hajatan dan dua kematian tanpa pemulasaran prokes.

Namun, Tim Satgas Covid-19 Lamongan Muslimin menjelaskan perkembangan terbaru kemarin petang. Menurut dia, berdasarkan data yang diperolehnya dari bidan setempat, orang dengan gejala mencapai 300 orang. Saat ini, sebagian warga menjalani isolasi di rumah sakit.

Di antaranya lima orang di Rumah Sakit Ngimbang dan tiga orang di RSUD Soegiri. ‘’RS lapangan Karangkembang dan klinik juga ada, termasuk puskesmas di Bojonegoro ada dua. Total sebenarnya ada 41 orang,’’ jelasnya.

Hingga kemarin pukul 17.00, enam warga dinyatakan meninggal. “Data (warga dengan gejala) masih berubah terus dan masih diupayakan untuk penyekatan,” katanya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/