25.5 C
Bojonegoro
Thursday, March 23, 2023

Beragam Profesi dalam Panggung Stand Up Comedy

Kritik, Satir, hingga Nge-Roasting dengan Komedi

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Gelegar tawa terdengar sayupsayup dari jalan raya. Suara itu berasal dari kumpulan para milenial di sebuah kafe di Kelurahan Klangon, Kecamatan Bojonegoro. Saat masuk ke dalam, tampak seorang pemuda berdiri di atas panggung, memegang mikrofon dan menyampaikan jokes atau lelucon. Puluhan pemuda lain mendengar dengan seksama, tiba-tiba tawa dan riuh tepuk tangan mengiringinya.

Rupanya kegiatan tersebut biasa disebut open mic atau panggung terbuka, yang diselenggarakan Komunitas Stand up Comedy. Belasan Komika atau pelaku stand up comedy bergantian, mengisi panggung dengan beragam jenis lelucon mulai dari absurd, satir, hingga roasting.

Rerata menceritakan keresahan sehari-hari dengan sudut pandang masing-masing, hal tersebut karena setiap komika memiliki latar belakang yang berbeda. Terdapat komika yang berprofesi sebagai tenaga medis, guru honorer, seniman lukis, pegawai negeri hingga tukang sablon. Semua saling berkolaborasi membuat pertunjukkan komedi.

“Setidaknya komika mampu menceritakan apa yang diketahuinya dulu, atau harus berani jujur,” Kata Galang Prasetyo Ketua Komunitas Stand up Indo Bojonegoro itu kemarin (4/3).

Galang menambahkan bahwa materi setidaknya berasal dari pengalaman dan pemikiran diri sendiri, hal tersebut ditekankan sejak awal komika mencoba stand up comedy.

- Advertisement -

Menurut dia, setidaknya agar materi stand up semakin orisinil karena setiap orang tentu mempunyai pengalaman dan sudut pandang unik yang pasti berbeda.

Selain terdapat komika yang rutin Open mic, panggung tersebut juga terbuka bagi siapa saja ingin mencoba seni stand up comedy. Tak jarang, para penonton juga ikut serta. Sebuah suasana apresiatif semakin langka ditemukan di Bojonegoro. Totalnya kegiatan open mic sudah berlangsung sebanyak 122 kali, dimulai sejak 2014 hingga sekarang. (dan/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Gelegar tawa terdengar sayupsayup dari jalan raya. Suara itu berasal dari kumpulan para milenial di sebuah kafe di Kelurahan Klangon, Kecamatan Bojonegoro. Saat masuk ke dalam, tampak seorang pemuda berdiri di atas panggung, memegang mikrofon dan menyampaikan jokes atau lelucon. Puluhan pemuda lain mendengar dengan seksama, tiba-tiba tawa dan riuh tepuk tangan mengiringinya.

Rupanya kegiatan tersebut biasa disebut open mic atau panggung terbuka, yang diselenggarakan Komunitas Stand up Comedy. Belasan Komika atau pelaku stand up comedy bergantian, mengisi panggung dengan beragam jenis lelucon mulai dari absurd, satir, hingga roasting.

Rerata menceritakan keresahan sehari-hari dengan sudut pandang masing-masing, hal tersebut karena setiap komika memiliki latar belakang yang berbeda. Terdapat komika yang berprofesi sebagai tenaga medis, guru honorer, seniman lukis, pegawai negeri hingga tukang sablon. Semua saling berkolaborasi membuat pertunjukkan komedi.

“Setidaknya komika mampu menceritakan apa yang diketahuinya dulu, atau harus berani jujur,” Kata Galang Prasetyo Ketua Komunitas Stand up Indo Bojonegoro itu kemarin (4/3).

Galang menambahkan bahwa materi setidaknya berasal dari pengalaman dan pemikiran diri sendiri, hal tersebut ditekankan sejak awal komika mencoba stand up comedy.

- Advertisement -

Menurut dia, setidaknya agar materi stand up semakin orisinil karena setiap orang tentu mempunyai pengalaman dan sudut pandang unik yang pasti berbeda.

Selain terdapat komika yang rutin Open mic, panggung tersebut juga terbuka bagi siapa saja ingin mencoba seni stand up comedy. Tak jarang, para penonton juga ikut serta. Sebuah suasana apresiatif semakin langka ditemukan di Bojonegoro. Totalnya kegiatan open mic sudah berlangsung sebanyak 122 kali, dimulai sejak 2014 hingga sekarang. (dan/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Borong Enam Prestasi Gemilang

Pencairan Bosda SD-SMP Berpeluang Ditunda

Bawa Poin, Persibo 3 – Persenga 2

Artikel Terbaru

Suka Mewarnai Pemandangan

Terungkap saat Disel Dijual di FB

Amankan Dua Motor tak Standar

Pikap v Motor, Bapak – Anak Tewas


/