23.3 C
Bojonegoro
Saturday, April 1, 2023

Debit Air Mulai Surut

15 Rumah di Jetak Terancam Longsor Bengawan Solo

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Meluapnya debit air Bengawan Solo tidak hanya berpotensi banjir, tapi juga mengancam 15 rumah warga sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro Kota. Rumahnya hanya bersebelahan dengan tebing Bengawan Solo.

Warga 15 rumah tersebut waswas bila terjadi longsor. Yakni 11 rumah di RT 2, satu rumah masing-masing di RT 1 dan RT 3, dan dua rumah di RT 6. ‘’Sudah sekitar satu bulan. Paling parah minggu ini,” kata Ketua Rukun Tetangga (RT) 2 Jumari ditemui kemarin (4/3).

Kondisi longsor yang mengancam, menurut Jumari, telah mendapat bantuan 62 sesek (anyaman bambu), 9 bronjong, dan sekitar 200 karung pasir. Belum mendapat material penguat tebing seperti pasir dan batu. ‘’Warga ingin meminta bantuan secara cepat dan tepat, tidak hanya tiga bantuan sebelumnya,” ujarnya.

Ketua Rukun Warga (RW) Imam Hambali mengatakan, lahan tergerus aliran Bengawan Solo merupakan hak milik warga menempati rumah tersebut. ‘’Malah sudah banyak lahan tergerus sungai. Kalau tahu dulu ada sumur (di bantaran bengawan) terlihat saat kemarau. Menunjukkan kalau di tempat tersebut dulunya ada aktivitas permukiman,” ujarnya.

- Advertisement -

Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto melihat kondisi di lapangan kemarin (4/3). Dia baru mengetahui Kamis lalu berdasar informasi warga Keluarahan Jetak. ‘’Melihat ini harus ada aksi dilakukan, terutama bagi warga terdampak,” katanya.

Perlu koordinasi antara kelurahan, kecamatan, BPBD, hingga dinas terkait lebih serius menangani permasalahan ini. Tidak berhenti pada pemberian bantuan, Sigit mengatakan butuh tindakan bagaimana tebing dikonstruksi dan dibangun kembali.

Dia mengatakan, Bojonegoro daerah rawan bencara. Dan mengimbau setiap wilayah memetakan daerah rawan bencananya karena berkaitan dengan keselamatan warga.

Sementara itu, potensi debit air Bengawan Solo, berangsur turun kemarin. Berdasar sumber Perusahaan Umum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo, tren ketinggian air Bengawan Solo cenderung turun. Kemarin pukul 14.00 di papan duga Karangnongko ketinggian air 27,55, pukul 15.00 ketinggian 27,48. Sedangkan di papan duga TBS, pukul 14.00 ketinggian 14,22, dan pukul 15.00 ketinggian 14,20. (yna/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Meluapnya debit air Bengawan Solo tidak hanya berpotensi banjir, tapi juga mengancam 15 rumah warga sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro Kota. Rumahnya hanya bersebelahan dengan tebing Bengawan Solo.

Warga 15 rumah tersebut waswas bila terjadi longsor. Yakni 11 rumah di RT 2, satu rumah masing-masing di RT 1 dan RT 3, dan dua rumah di RT 6. ‘’Sudah sekitar satu bulan. Paling parah minggu ini,” kata Ketua Rukun Tetangga (RT) 2 Jumari ditemui kemarin (4/3).

Kondisi longsor yang mengancam, menurut Jumari, telah mendapat bantuan 62 sesek (anyaman bambu), 9 bronjong, dan sekitar 200 karung pasir. Belum mendapat material penguat tebing seperti pasir dan batu. ‘’Warga ingin meminta bantuan secara cepat dan tepat, tidak hanya tiga bantuan sebelumnya,” ujarnya.

Ketua Rukun Warga (RW) Imam Hambali mengatakan, lahan tergerus aliran Bengawan Solo merupakan hak milik warga menempati rumah tersebut. ‘’Malah sudah banyak lahan tergerus sungai. Kalau tahu dulu ada sumur (di bantaran bengawan) terlihat saat kemarau. Menunjukkan kalau di tempat tersebut dulunya ada aktivitas permukiman,” ujarnya.

- Advertisement -

Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto melihat kondisi di lapangan kemarin (4/3). Dia baru mengetahui Kamis lalu berdasar informasi warga Keluarahan Jetak. ‘’Melihat ini harus ada aksi dilakukan, terutama bagi warga terdampak,” katanya.

Perlu koordinasi antara kelurahan, kecamatan, BPBD, hingga dinas terkait lebih serius menangani permasalahan ini. Tidak berhenti pada pemberian bantuan, Sigit mengatakan butuh tindakan bagaimana tebing dikonstruksi dan dibangun kembali.

Dia mengatakan, Bojonegoro daerah rawan bencara. Dan mengimbau setiap wilayah memetakan daerah rawan bencananya karena berkaitan dengan keselamatan warga.

Sementara itu, potensi debit air Bengawan Solo, berangsur turun kemarin. Berdasar sumber Perusahaan Umum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo, tren ketinggian air Bengawan Solo cenderung turun. Kemarin pukul 14.00 di papan duga Karangnongko ketinggian air 27,55, pukul 15.00 ketinggian 27,48. Sedangkan di papan duga TBS, pukul 14.00 ketinggian 14,22, dan pukul 15.00 ketinggian 14,20. (yna/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Koleksi 50 Boneka di Rumah

Diparkir di Kos, Motor Raib

Amankan Pengedar SS di Pantura


/