BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Kuota honorer yang menerima tunjangan dipastikan tidak bertambah. Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro mengusulkan kuota sesuai dengan tahun lalu. Hingga kini tunjangan honorer itu masih belum cair.
Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik Bojonegoro Lukiswati mengatakan, hingga kini tunjangan masih belum cair. Masih proses pengajukan surat keterangan (SK) bupati. Semua penerima tunjangan itu akan diberikan SK.
Jumlah penerimanya tidak bertambah. Masih sama seperti tahun lalu. Sebanyak 3.166 honorer. Jumlah itulah saat ini diusulkan mendapatkan SK bupati. ‘’Jumlah pastinya menunggu penetapan. Baru bisa diketahui,’’ jelasnya.
Tahun ini alokasi anggaran tunjangan itu mencapai Rp 40,2 miliar. Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding tahun lalu hanya Rp 39 miliar. Nominal bakal diterima juga bakal naik karena jumlah penerima sama dengan tahun lalu.
Sekretaris Disdik Bojonegoro Suyanto menambahkan, jumlah honorer tidak bisa bertambah lagi. Mulai tahun ini pihaknya secara resmi melarang sekolah merekrut tenaga honorer. Mereka tidak bisa masuk data pokok pendidikan (dapodik).
‘’Mulai tahun ini tidak ada honorer baru. Yang saat ini banyak yang belum masuk dapodik,’’ jelasnya.
Suyanto menjelaskan, honorer masuk dapodik yang terakhir masuk 2018 lalu. Honorer masuk belakangan tidak bisa masuk dapodik. Hal itu membuat honorer tidak bisa terdata berbagai kegiatan.
Ketua Forum Honorer K2 BojonegoroArif Ida Rifai berharap, tunjangan honorer itu segera cair. Sebab, saat ini sudah masuk bulan ketiga. Seharusnya tunjangan cair setiap bulan. ‘’Rencananya setiap bulan cair. Tapi saat ini tahun ini belum ada yang cair,’’ jelasnya.
Terkait honorer baru, lanjut Arif, sekolah memang tidak boleh merekrut honorer. Masih banyak honorer nasibnya belum jelas. Mereka belum diangkat PPPK maupun CPNS. ‘’Yang sudah ada ini harus diselesaikan dulu,’’ jelasnya. (zim/rij)