BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Para atlet atletik khususnya lari masih harus bersabar untuk memiliki tempat latihan memadai. Terlebih hingga kini belum ada kejelasan terkait permbangunan Lapangan Pengkok, Desa/Kecamatan Padangan. Padahal, rencana pembangunan lintasan lari tersebut sudah dicetuskan sejak 2022 lalu.
Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda dibangun. Sementara, para atlet harus bersiap berbagai kejuraan diikuti tahun ini. Salah satunya Porprov 2023 akan beberapa bulan mendatang. Pada Porprov 2022 atletik mendulang 11 medali. Urutan kedua penyumbang medali untuk kontingen Bojonegoro, di bawah cabang olahraga (cabor) angkat besi.
Kesabaran harus berlipat, musim hujan saat ini para atlet terpaksa berlatih di jalan poros desa. Jalan paving. Lapangan tergenang air akibat hujan, sehingga tidak bisa digunakan untuk berlatih.
Pelatih Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bojonegoro Ahmad Rizani mengatakan, rencana pembangunan lintasan lari di Lapangan Pengkok sudah sejak 2022 lalu. Tepatnya sebelum porprov tahun lalu. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dibangun. Padahal, para atlet sangat butuh sarana berlatih. Empat bulan mendatang proprov sudah digelar.
‘’Butuh lintasan lari untuk berlatih demi mendulang maupun mempertahankan emas porprov,” ujarnya.
Menurut Rizani saat ini atlet terpaksa berlatih di jalan poros desa yang berupa paving. Tentu tidak nyaman dan berisiko membuat tulang sering sakit. Sedangkan, lapangan tidak bisa digunakan akibat tergenang air. Padahal, atlet semangat berlatih meski sarana tidak sesuai.
Namun, apabila memiliki lintasan lari untuk latihan akan membuat peminat cabor atletik khususnya lari semakin besar di Padangan. “Berharap bisa ditindaklanjuti,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Olahraga Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bojonegoro Saifudin belum bisa dikonfirmasi terkait rencana pembangunan lintasan lari. Ketika ditelepon Kamis (2/1) lalu belum menjawab. (irv/rij)