Radar Tuban – Menyambut Hari Jadi Tuban (HJT) ke-727, kemarin (3/11) bupati Fathul Huda membuka kejuaraan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 dan lomba olahraga tradisional. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban itu berlangsung di Mangrove Center, Kecamatan Jenu.
Bupati Fathul Huda menegaskan, seluruh kejuaraan peringatan Haornas dan lomba olahraga tradisional harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, sehingga kegiatan tersebut tidak menjadi klaster baru persebaran virus korona. ‘’Antara semangat olahraga dan ketaatan dalam menerapkan protokol kesehatan harus berjalan seimbang. Keduanya sama-sama penting,’’ tegas bupati.
Dalam rangkaian HJT tersebut, dilombakan beberapa cabang olahraga. Di antaranya, lomba voli pantai, bola voli indoor, bulu tangkis, bola basket, panjat tebing, sepak takraw, serta sejumlah lomba tradisional, seperti egrang dan dagongan yang melibatkan peserta putra dan putri.
Bupati menegaskan, sejalan dengan tema Haornas 2020: Sport Science, Sport Tourism, dan Sport Industry, maka setiap kegiatan olahraga di Tuban harus memberikan multiplier effect. Baik prestasi maupun peningkatan ekonomi.
Sport science misalnya. Peningkatan kebugaran dan prestasi olahraga harus terukur dan sistematis. Ditegaskan bupati, perkembangan olahraga saat ini tidak lepas dari penerapan prinsip-prinsip science atau ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Karena itu, setiap kegiatan olahraga harus memiliki standar yang tepat, sehingga bisa mendapatkan hasil dan prestasi yang optimal.
Terkait sport tourism, bupati menekankan agar setiap kegiatan olahraga atau spot olahraga di Bumi Wali mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah, sehingga kegiatan tersebut memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah. Seperti lapangan voli pantai di kawasan Mangrove Center Jenu, yang sekarang mampu menarik pengunjung dari luar daerah untuk menjajal lapangan sekaligus menikmati keindahan pantai Tuban.
Begitu juga dengan sport industry. Perkembangan olahraga di Tuban harus bisa dikembangkan menjadi gaya hidup. Dengan begitu, akan tumbuh banyak pelaku industri yang bergerak di bidang olahraga. Misalnya, gaya hidup bersepeda yang bisa mendongkrak penjualan sepeda, khususnya sepeda pabrikan lokal.
‘’Ini yang kita harapkan, perkembangan olahraga di Tuban harus sejalan dengan peningkatan potensi wisata, peningkatan ekonomi, dan menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru di bidang olahraga,’’ kata dia berharap.
Terkait olahraga tradisional, bupati menegaskan, olahraga warisan nenek moyang itu harus terus dilestarikan, sehingga budaya kita tidak punah dan digantikan dengan budaya yang lain. ‘’Olahraga tradisional ini warisan nenek moyang yang harus terus dilestarikan,’’ tegasnya.
Tidak kalah penting dari itu semua, prestasi olahraga Kabupaten Tuban yang membanggakan harus terus dipertahankan.
Hadir dalam pembukaan perlombaan Haornas dan lomba olahraga tradisonal dalam rangkaian HJT tersebut, Ketua DPRD Tuban M. Miyadi, Kepala Disparbudpora Tuban Sulistiyadi, Ketua KONI Tuban Mirza Ali Manshur, anggota DPR RI Ratna Juwita Sari, serta perwakilan dari sejumlah dinas terkait.
Sebagaimana diketahui, selama sepuluh tahun memimpin Tuban, bupati Fathul Huda telah meninggalkan legasi pembangunan olahraga di Bumi Wali yang cukup membanggakan. Sudah banyak sarana olahraga yang terbangun selama sepuluh tahun itu. Mulai dari lapangan sepak bola di Stadion Bumi Wali yang sangat megah, lintasan sepatu roda yang sangat nyaman, lapangan voli pantai yang dipadukan dengan wisata pantai, renovasi total kompleks GOR Rangga Jaya Anoraga, sarana olahraga atletik yang terus ditingkatkan, hingga venue Paralayang di Bukit Glodagan, Kecamatan Kerek yang dipadukan dengan wisata alam.
Dari hasil pembangunan di bidang olahraga tersebut lahir banyak atlet berprestasi di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional. Inilah legasi bidang olahraga Bupati Tuban Fathul Huda yang menjadi fondasi kuat untuk dilanjutkan para pemimpin yang akan datang.