LUAR BIASA. Itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkan kesuksesan Kabupaten Tuban dalam penyelenggaraan MTQ ke-XXVIII Jawa Timur 2019. Selain mendapat pujian luar biasa dari Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofiah Indar Parawansa, M.Si., Kabupaten Tuban juga sukses meraih prestasi luar biasa dan ditetapkan sebagai juara umum. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Kepastian kafilah tuan rumah meriah juara umum disampaikan dewan hakim melalui surat keputusan yang dibacakan Koordinator Dewan Hakim Prof. Dr. Ahmad Zahro saat penutupan MTQ yang berlangsung di Alun-Alun Tuban, Sabtu (2/11) malam. Mewakili Gubernur Khofifah, trofi juara umum MTQ ke-XXVIII Jawa Timur diserahkan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Dardak kepada Bupati Tuban Fathul Huda.
Dalam pernyataannya sebelum membacakan surat keputusan dewan hakim, Prof. Dr. Ahmad Zahro menegaskan, bahwa penilaian hakim pada MTQ Jawa Timur yang berlangsung di Kabupaten Tuban ini adalah yang paling ketat. ‘’Selama saya menjadi dewan hakim provinsi, nasional, dan internasional. Perhakiman MTQ kali ini adalah yang paling ketat. Jika ada yang juara adalah benar-benar juara,’’ tegasnya.
Guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya itu menjelaskan, sejak 2004 LPTQ Jawa Timur telah merintis penilaian MTQ dengan menggunakan sistem informasi teknologi (IT). Dan, itu sudah dipraktikkan sejak gelaran MTQ pada 2005 di Sumenep. Semua proses penilaian dewan hakim dilakukan secara spontan. Langsung dan otomatis masuk sistem, sehingga tidak ada kata tunda. ‘’Dalam perjalanannya (dalam mengaplikasikan sistem penilaian IT, Red), di Tuban ini yang paripurna (mendekati sempurna),’’ paparnya.
Tak hanya itu. Dalam proses penilaian juga menggunakan nilai tengah. Sehingga, tidak ada istilah menjatuhkan atau menganggak nilai. ‘’Selama proses perhakiman, seluruh handphone dewan hakim juga disita panitera. Ini baru dilakukan di Jawa Timur. Di dunia internasional pun belum ada. Tapi, di Jawa Timur sudah berani melakukan itu. Ini luar biasa,’’ tegas dia. Paparan tersebut kian menegaskan bahwa penilaian dewan hakim sangat independen.
Dengan ketatnya sistem perhakiman yang menerapkan sistem IT, kafilah Kabupaten Tuban benar-benar layak menyandang status juara umum.
Berdasar surat keputusan dewan hakim, kafilah Bumi Wali menempati peringkat pertama dari 38 kabupaten/kota se-Jatim dengan perolehan 132 poin. ‘’Kami sangat bersyukur, Alhamdilillah, luar biasa. Kita tidak hanya berhasil mencapai target lima besar, tapi juga menjadi juara umum,’’ kata Kabag Kesra Setda Tuban Eko Yulianto.
Disampaikan Eko, raihan poin kafilah Kabupaten Tuban ini mengalami loncatan yang luar biasa. Pada MTQ 2015 di Banyuwangi, kafilah Tuban hanya meraih sepuluh poin di peringkat 26 dan MTQ 2017 di Pasuruan peringkat 16 dengan perolehan 22 poin. ‘’Seperti yang disampaikan Pak Bupati, ini semua adalah fadhol Allah SWT yang patut kita syukuri,’’ tandasnya.
Ketua Kafilah Kabupaten Tuban Khoirul Muqim mengatakan, capaian luar biasa kafilah Tuban dengan menjadi juara umum benar-benar di luar ekspektasi. Ini semua, lanjut Muqin, merupakan fadhol dari Allah SWT dari semangat dan kesungguhan kafilah-kafilah dalam mengikuti MTQ. ‘’Tentu, ini semua juga tidak lepas dari motivasi yang terus diberikan Pak Bupati kepada para kafilah selama mengikuti proses pembinaan,’’ tuturnya.
Muqim lebih lanjut menyampaikan, tugas selanjutnya adalah mempertahankan prestasi yang berhasil diraih pada MTQ yang akan datang. ‘’Semoga pada MTQ ke-XXIX 2021 di Pamekasan, Kabupaten Tuban berhasil mempertahankan gelar juara umum dan poin yang kita raih semakin meningkat,’’ kata dia berharap.