Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (Stikes NU) Tuban berkomitmen mencetak lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi. Setiap tahun, kampus ternama di Bumi Wali tersebut melahirkan lulusan terbaiknya. Baik sarjana keperawatan, kebidanan, dan profresi ners.
Pada sidang senat terbuka wisuda ke-XIV dan pelantikan profesi ners, Stikes NU Tuban kembali mewisuda 261 mahasiswanya di Graha Sandiya Tuban, Sabtu (2/11). Rinciannya, 140 sarjana keperawatan, 22 diploma kebidanan, dan 99 profesi ners.
Ketua Senat Stikes NU Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussein, M. Si, Ketua Stikes NU Tuban Dr. H. Miftahul Munir, SKM, M. Kes, DIE bersama jajaran senat mewisuda dan menyerahkan ijazah.
Begitu istimewanya prosesi tersebut, Bupati Tuban H. Fathul Huda hadir bersama Bendahara PBNU Dr. Ing. H. Bina Suhendra. Undangan istimewa yang disebut terakhir secara khusus memberikan kuliah umum.
Hadir juga pengurus PCNU Tuban, KH. Kholillurrohman, KH. Tom Badawi, H. Fauzan Umar, Sekretaris Dinas Kesehatan Tuban Endah Nurul K., serta tamu undangan.
Ketua Stikes NU Tuban Dr. H. Miftahul Munir, SKM, M. Kes, DIE pada pidato wisuda menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu menyukseskan wisuda tersebut. Disampaikan dia, wisuda kali ini berbeda dengan sebelumnya. Karena bersamaan prosesi wisuda kali ini di-lauching pembukaan program studi S-1 ilmu gizi.
Pembukaan prodi baru itu merupakan tuntutan masyarakan terhadap kebutuhan gizi. Terlebih, kekurangan gizi saat ini menjadi isu nasional. Isu yang sama juga terjadi di Tuban. Munir berharap, dengan membuka prodi S-1 ilmu gizi dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut. ‘’Stikes NU bersama bupati dan wakil bupati segera menyelesaikan program ini melalui jalur pendidikan, sehingga nanti lulusannya mampu membantu dan mengangkat kejadian stunting di Tuban,’’ tegas alumnus S-3 ilmu kesehatan Unair Surabaya itu.
Munir juga bersyukur, dalam tiga tahun terakhir ini lulusan kampus yang dipimpinnya banyak dibutuhkan di luar negeri. Mereka diterima kerja di negara-negara Arab untuk menjadi tenaga kesehatan. Terutamanya rumah sakit Qatar, Kuwait, dan Arab Saudi. ‘’Tahun ini kita juga memberangkatkan empat lulusan terbaik kita yang berhasil diterima kerja di Riyadh, Arab Saudi sebagai tenaga kesehatan di tiga rumah sakit besar. Ini menunjukkan lulusan Stikes NU Tuban mempunyai kualitas daya saing hingga internasional, ’’ tutur pria yang juga pengurus PC NU Tuban itu. Bupati Fatlul Huda dalam sambutannya menyampaikan, prodi baru tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena itu, kepada seluruh wisudawan agar mereka mengedepankan pengabdian kepada masyarakat. ‘’Nggoleko jeneng, ojo nggolek jenang disik. Artinya carilah nama dulu melalui pengabdian kepada masyarakat. Karena jika pengabdiannya baik, insya Allah rezeki akan mengikutinya,’’ pesannya.
Mantan ketua PCNU Tuban tersebut berharap ke depannya lulusan berbasis kesehatan dari Stikes dapat membantu permasalahan kesehatan di Bumi Wali. Menurut dia, permasalahan kesehatan saat ini bukan faktor ekonomi dan kemiskinan. Melainkan kurangnya pemahaman tentang gaya hidup sehat. ‘’Semoga ke depannya, mereka nanti dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai gaya dan pola hidup yang sehat, sehingga dapat mengatasi problem kesehatan di masyarakat,’’ tandasnya. (rif/)