BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pemerintah Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, butuh kepastian titik-titik lahan terdampak Bendung Gerak Karangnongko. Sinkronisasi data lahan terdampak dengan kondisi lapangan sudah dilakukan Rabu (2/3) dinilai belum maksimal. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo belum memiliki detail titik-titik lahan untuk pembangunan.
“Tidak maksimal dan akan dilaksanakan (sinkronisasi) lagi 7 Maret nanti,” kata Kepala Desa (Kades) Kalangan Kasmani kemarin.
Menurut Kades, seharusnya sinkronisasi dengan meninjau lapangan, untuk mengetahui titik genangan Bendung Gerak Karangnongko. Ternyata BBWS Bengawan Solo belum memiliki detail titik tersebut, hanya ada data jumlah luasan lahan. “Akan turun ke lapangan meninjau data dengan titik detailnya,” lanjutnya.
Belum adanya data akurat, menurut Kasmani, membuat lahan masyarakat terdampak serta yang terkena pembebasan belum diketahui. Sementara titik terluar lahan warga Desa Kalangan terdampak ada di Dusun Bamban dan Dusun Bireun.
Nantinya, menurut dia, jika sudah diketahui lahan warga yang terdampak, pembebasan akan mudah. Semua lahan sudah memiliki sertifikat. “Dari BPN (Badan Pertanahan Negara) sudah siap (melakukan elevasi lahan melalui GPS),” ujarnya.
Selain Desa Kalangan, rencana proyek Bendung Gerak juga melintas di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo. Proyek ini dari pemerintah pusat, selain Bojonegoro, juga membentang di Kabupaten Ngawi dan Blora.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro Erick Firdaus mengatakan, pengecekan lahan pengukuran dan pembebasan lahan telah dilakukan. Sekaligus sosialisasi dengan perwakilan warga terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko. “Melihat lokasi pembangunan dan memastikan titik terluar lahan terdampak,” jelasnya.
Terkait detail lahan terdampak dan titik Bendung Gerak Karangnongko, Erick mengaku data tersebut sudah ada. Sehingga tidak ada kendala dari pembebasan lahan. Proses pembebasan lahan warga masih panjang. Banyak tahapan harus dilalui. “Pertemuan selanjutnya masih menunggu jadwal,” ujarnya. (irv/rij)