26.9 C
Bojonegoro
Monday, March 27, 2023

Mahasiswa Harus Berani Melawan Ketidakadilan

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Generasi muda, terutama mahasiswa diajak melek pemahaman kebangsaan. Menghindari pecah belah persatuan. Mahasiswa sebagai intelektual tentu mampu melihat keganjilan. Salah satu keganjilan paling terlihat yakni ketidakadilan dan kemiskinan struktural.

 

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti saat memberi kuliah umum di Universitas Bojonegoro (Unigoro) kemarin (2/3). Menurut dia, penghancuran ingatan kolektif suatu bangsa dilakukan dengan metode nonperang. Hingga negara tidak lagi berdaulat untuk menyusun ekonomi. Sedangkan, ekonomi dipaksa disusun oleh mekanisme pasar bebas.

 

Ironisnya, utang pemerintah meningkat jauh sejak 2000. Bahkan, 2023 mencapai RP 700 triliun. ‘’Rakyat Indonesia sebagai pemilik negara tidak bisa berbuat apa-apa karena undang-undang pro-pasar bebas,” ujar La Nyalla. Perlu kolaborasi aktif mewujudkan kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.

- Advertisement -

 

Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro Arief Januarso mengatakan, generasi muda akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa. ‘’Karenanya, wawasan kebangsaan penting. Pemegang cita-cita dan tujuan masa depan,” ujarnya.

 

Rektor Unigoro Tri Astuti Handayani mengatakan, cinta tanah air, bangsa, dan negara sebagai jembatan menjadi pribadi baik. ‘’Penting dilakukan, apalagi ini mengusung tema mengembalikan kedaultan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya. (yna/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Generasi muda, terutama mahasiswa diajak melek pemahaman kebangsaan. Menghindari pecah belah persatuan. Mahasiswa sebagai intelektual tentu mampu melihat keganjilan. Salah satu keganjilan paling terlihat yakni ketidakadilan dan kemiskinan struktural.

 

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti saat memberi kuliah umum di Universitas Bojonegoro (Unigoro) kemarin (2/3). Menurut dia, penghancuran ingatan kolektif suatu bangsa dilakukan dengan metode nonperang. Hingga negara tidak lagi berdaulat untuk menyusun ekonomi. Sedangkan, ekonomi dipaksa disusun oleh mekanisme pasar bebas.

 

Ironisnya, utang pemerintah meningkat jauh sejak 2000. Bahkan, 2023 mencapai RP 700 triliun. ‘’Rakyat Indonesia sebagai pemilik negara tidak bisa berbuat apa-apa karena undang-undang pro-pasar bebas,” ujar La Nyalla. Perlu kolaborasi aktif mewujudkan kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.

- Advertisement -

 

Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro Arief Januarso mengatakan, generasi muda akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa. ‘’Karenanya, wawasan kebangsaan penting. Pemegang cita-cita dan tujuan masa depan,” ujarnya.

 

Rektor Unigoro Tri Astuti Handayani mengatakan, cinta tanah air, bangsa, dan negara sebagai jembatan menjadi pribadi baik. ‘’Penting dilakukan, apalagi ini mengusung tema mengembalikan kedaultan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya. (yna/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Mainkan Alat Musik

Sita Ratusan Botol Arak Bali

PPPK Baru Belum Terima THR

Tahun Ini Normalisasi 57 Embung


/