25.6 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Konsumsi Rokok Lebih Besar Dibanding Beras

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Potret masyarakat Bojonegoro ternyata lebih memilih beli rokok dibanding daging dan beras. Urutan pertama pengeluaran masyarakat pada kebutuhan makanan masih didominasi makanan dan minuman jadi, dengan Rp 154.082 per bulan.

 

Hal itu berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) pada publikasi Bojonegoro Dalam Angka 2023, terdapat 14 kategori pengeluaran makanan dalam sebulan. Konsumsi rokok menempati urutan kedua dengan rata-rata pengeluaran Rp 77.768 per bulan, angka tersebut lebih tinggi dibanding jenis padi-padian urutan ketiga rerata Rp 63.269 per bulan.

 

Kepala BPS Bojonegoro Kiki Ferdiana mengatakan, angka pengeluaran masyarakat tersebut hanya pada makanan, bila ditotal mengalami kenaikan dibanding pada 2021 yaitu Rp 488.003 per bulan. Sedangkan, pada 2022 menjadi Rp 518.205 per bulan.

- Advertisement -

 

‘’Dalam ketegorinya, konsumsi beras lebih kecil dari rokok. Karena padi-padian dalam hal ini termasuk beras,” bebernya Rabu (1/3).

 

Kiki menambahkan pengeluaran rata-rata per kapita yaitu biaya dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota keluarga selama satu bulan. Lalu, dibagi banyaknya anggota dalam rumah tangga.

 

Sebagian besar pengeluran seluruh kategori makanan mengalami kenaikan. Namun, kategori sayur-sayuran mengalami penurunan cukup besar. Konsumsi sayur pada 2022 hanya Rp 40.620 per bulan, jauh menurun dari 2021 yaitu Rp 44.230 per bulan.

 

Rianto salah satu perokok mengatakan, sehari menghabiskan rata-rata Rp 25 ribu membeli rokok. Berlangsung setiap hari, dan bila dirata-rata kebutuhan satu bulan mencapai Rp 750 ribu. Sementara untuk kebutuhan beras, rata-rata per bulan hanya 5 kilogram atau sekitar Rp 60 ribu.

Meski harga rokok naik, Rianto tidak keberatan karena dianggap menjadi kebutuhan. ‘’Kalau bagi perokok, sudah jadi kebutuhan,” tutur pria asal Kecamatan Dander tersebut. (dan/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Potret masyarakat Bojonegoro ternyata lebih memilih beli rokok dibanding daging dan beras. Urutan pertama pengeluaran masyarakat pada kebutuhan makanan masih didominasi makanan dan minuman jadi, dengan Rp 154.082 per bulan.

 

Hal itu berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) pada publikasi Bojonegoro Dalam Angka 2023, terdapat 14 kategori pengeluaran makanan dalam sebulan. Konsumsi rokok menempati urutan kedua dengan rata-rata pengeluaran Rp 77.768 per bulan, angka tersebut lebih tinggi dibanding jenis padi-padian urutan ketiga rerata Rp 63.269 per bulan.

 

Kepala BPS Bojonegoro Kiki Ferdiana mengatakan, angka pengeluaran masyarakat tersebut hanya pada makanan, bila ditotal mengalami kenaikan dibanding pada 2021 yaitu Rp 488.003 per bulan. Sedangkan, pada 2022 menjadi Rp 518.205 per bulan.

- Advertisement -

 

‘’Dalam ketegorinya, konsumsi beras lebih kecil dari rokok. Karena padi-padian dalam hal ini termasuk beras,” bebernya Rabu (1/3).

 

Kiki menambahkan pengeluaran rata-rata per kapita yaitu biaya dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota keluarga selama satu bulan. Lalu, dibagi banyaknya anggota dalam rumah tangga.

 

Sebagian besar pengeluran seluruh kategori makanan mengalami kenaikan. Namun, kategori sayur-sayuran mengalami penurunan cukup besar. Konsumsi sayur pada 2022 hanya Rp 40.620 per bulan, jauh menurun dari 2021 yaitu Rp 44.230 per bulan.

 

Rianto salah satu perokok mengatakan, sehari menghabiskan rata-rata Rp 25 ribu membeli rokok. Berlangsung setiap hari, dan bila dirata-rata kebutuhan satu bulan mencapai Rp 750 ribu. Sementara untuk kebutuhan beras, rata-rata per bulan hanya 5 kilogram atau sekitar Rp 60 ribu.

Meski harga rokok naik, Rianto tidak keberatan karena dianggap menjadi kebutuhan. ‘’Kalau bagi perokok, sudah jadi kebutuhan,” tutur pria asal Kecamatan Dander tersebut. (dan/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/