Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Desa Payaman
Pencarian Korban Terkendala Debit Naik dan Banyak Bambu
DEBIT NAIK: Tim SAR mencari bocah kelas 5 SDN di Kali Pacal turut Desa Semenpinggir, kemarin. (M. NURCHOLIS/RDR.BJN)
- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Arus deras Kali Pacal menyulitkan tim SAR dalam pencarian Choirul Nasikin, bocah kelas 5 SDN yang tenggelam. Pencarian hari kedua di lokasi kejadian Desa Semenpinggir, Kecamatan Kapas, tersebut masih nihil. Tim SAR memperluas area pencarian hingga 7,5 kilometer dari lokasi tenggelam.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ardhian Orianto mengatakan, ketinggian air dan arus deras menjadi kendala pencarian. Debit air sebelumnya hanya sekitar 500 sentimeter (cm) hingga 1 meter. Kemarin (2/2) jadi 4 meter. Banyaknya bambu di Kali Pacal membuat perahu karet tidak bisa melintas maksimal.
- Advertisement -
Pencarian berikutnya, menurut Ardhian, akan menerjunkan perahu fiber berkekuatan 25 pk mengantisipasi kendala debit air dan ranting pohon. Serta telah mengerahkan 90 personel hingga dibantu BPBD Kabupaten Tuban.
‘’Karena secara legalitas, korban warga dari Tuban (Desa Sukosari, Kecamatan Soko) yang berkunjung ke Kapas,” ungkapnya. Korban kelas 5 SD ini tenggelam Rabu (1/2) saat mandi bersama ayah dan dua saudaranya di Kali Pacal. Diduga korban terpeleset hingga terseret arus kali.
Terpisah, sekitar pukul 12.30 kemarin, sesosok mayat Mrs. X ditemukan mengapung di aliran Bengawan Solo turut Desa Payaman, Kecamatan Ngraho. Tim BPBD mengevakuasi mayat perempuan tersebut sekitar pukul 13.53.
Ciri-ciri mayat berpakaian daster merah muda motif bunga. Panjang rambut sebahu dan beruban. Diperkirakan usia mayat kurang lebih 50 tahun. Mayat dilarikan ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo untuk pemeriksaan lebih lanjut. (dan/bgs/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Arus deras Kali Pacal menyulitkan tim SAR dalam pencarian Choirul Nasikin, bocah kelas 5 SDN yang tenggelam. Pencarian hari kedua di lokasi kejadian Desa Semenpinggir, Kecamatan Kapas, tersebut masih nihil. Tim SAR memperluas area pencarian hingga 7,5 kilometer dari lokasi tenggelam.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ardhian Orianto mengatakan, ketinggian air dan arus deras menjadi kendala pencarian. Debit air sebelumnya hanya sekitar 500 sentimeter (cm) hingga 1 meter. Kemarin (2/2) jadi 4 meter. Banyaknya bambu di Kali Pacal membuat perahu karet tidak bisa melintas maksimal.
- Advertisement -
Pencarian berikutnya, menurut Ardhian, akan menerjunkan perahu fiber berkekuatan 25 pk mengantisipasi kendala debit air dan ranting pohon. Serta telah mengerahkan 90 personel hingga dibantu BPBD Kabupaten Tuban.
‘’Karena secara legalitas, korban warga dari Tuban (Desa Sukosari, Kecamatan Soko) yang berkunjung ke Kapas,” ungkapnya. Korban kelas 5 SD ini tenggelam Rabu (1/2) saat mandi bersama ayah dan dua saudaranya di Kali Pacal. Diduga korban terpeleset hingga terseret arus kali.
Terpisah, sekitar pukul 12.30 kemarin, sesosok mayat Mrs. X ditemukan mengapung di aliran Bengawan Solo turut Desa Payaman, Kecamatan Ngraho. Tim BPBD mengevakuasi mayat perempuan tersebut sekitar pukul 13.53.
Ciri-ciri mayat berpakaian daster merah muda motif bunga. Panjang rambut sebahu dan beruban. Diperkirakan usia mayat kurang lebih 50 tahun. Mayat dilarikan ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo untuk pemeriksaan lebih lanjut. (dan/bgs/rij)